Aslina, 8000 Ton Tidak Terangkut Kota Bandung Tetapkan Status Darurat Sampah

- 28 Agustus 2023, 17:35 WIB
Gunung sampah di Pasar Cicaheum Bandung sudah menutupi sebagian badan jalan Kaum Cicaheum, Senin 28 Agustus 2023 Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna tandatangani  surat penetapan status Darurat Sampah.
Gunung sampah di Pasar Cicaheum Bandung sudah menutupi sebagian badan jalan Kaum Cicaheum, Senin 28 Agustus 2023 Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna tandatangani surat penetapan status Darurat Sampah. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sarimukti, Cipatat Kabupaten Bandung Barat, masih terbakar Pejabat Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna tandatangani Status Kedaruratan Sampah. Hingga Senin 28 Agustus 2023 sekitar 8.000 ton sampah belum terangkut.

Berdasar Keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut tertuang dalam surat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, Pejabat Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna tandatangani  status kedaruratan sampah. “Keputusan Wali Kota Bandung terkait status kedaruratan sampah baru saja saya tandatangani, berkaitan dengan keluarnya Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya,” kata kata Ema Sumarna kepada wartawan di Balai Kota Bandung Senin 28 Agustus 2023.

Ditegaskan Ema Sumarna, Pemerintah Kota  Bandung resmi menetapkan status Darurat Sampah seiring dengan keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan Bandung Raya darurat sampah. Keputusan Gubernur Jawa Barat tersebut tertuang dalam surat Nomor 658/Kep.579-DLH/2023 tentang Penetapan Status Darurat Sampah Bandung Raya, yang ditetapkan pada 24 Agustus 2023.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Kebakaran TPA Sarimukti, Plh Wali Kota Dorong Warga Kelola Sampah

Dampak kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti Cipatat Kabupaten Bandung Barat sejak Sabtu 19 Agustus 2023 malam, mulai dirasakan warga Kota Bandung.  “Sampai saat ini, ada sekitar 8.000 ton sampah yang belum bisa diangkut,” Apabila alternatif tidak diambil secepatnya menurut perkiraan Ema Sumarna akan berakibat  semakin membengkak. "Kalau kita 241 ritasi, kemarin Bandung baru 100 ritasi. Kalau tidak ada alternatif ini tentu akan kewalahan. Hitungannya 1.300 setiap hari sekarang sudah 8000 sekian ton sampah yang tidak bisa kita geser ke TPA," terang Ema Sumarna.

Disampaikan Ema Suarna, untuk mengakselerasi penanganan sampah, Pemkot Bandung juga telah membentuk Satuan Tugas Kedaruratan Sampah. "Kita juga sudah berkoordinasi dengan Forkopimda menyatakan kota Bandung sedang darurat sampah sehingga di dalamnya kita bentuk satgas per hari ini. Saya tandatangani dan itu melibatkan semua unsur mulai dari kepolisian, TNI, dan sebagainya,"  kata Ema Sumarna.

Baca Juga: PARAH, Jalan Protokol Kota Bandung Jadi Sungai Penuh Sampah

Terkait situasi terkini di TPA Sarimukti, Ema Suarna mengatakan bahwa saat ini Pemkot Bandung mencoba menjajaki kerja sama dengan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) TNI AD untuk memanfaatkan lahan di kawasan Pusat Pendidikan Kavaleri  (Pusdikkav) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kerja sama ini terkait pemanfaatan lahan Pussenkav untuk keperluan penanganan sampah di wilayah Kota Bandung.

“Lahan sekitar 3 hektare di Pussenkav diperkirakan mampu membantu penanganan sampah di Kota Bandung. Besok, kami akan menghadap Komandan Pusenkav yang punya lahan di Cirata. Kalau dizinkan kita akan manfaatkan," ujar Ema Sumarna.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x