PARAH, Jalan Protokol Kota Bandung Jadi Sungai Penuh Sampah

- 5 Juni 2023, 23:28 WIB
Pedagang di Jalan Sudirman Kota Bandung, Senin 5 Juni 2023 malam  menyingkirkan sampah dari atas trotoar yang terbawa banjir yang melanda kawasan Kota Bandung di wilayah barat akibat luapan sungai Citepus.
Pedagang di Jalan Sudirman Kota Bandung, Senin 5 Juni 2023 malam menyingkirkan sampah dari atas trotoar yang terbawa banjir yang melanda kawasan Kota Bandung di wilayah barat akibat luapan sungai Citepus. /Portal Bandung Timur'may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Bandung bagian barat Senin 5 Juni 2023 sore hingga malam berbeda dengan banjir biasanya. Sejumlah jalan protokol nasional di Kota Bandung selain tergenang air juga berubah menjadi airan sungai lengkap dengan membawa sampah.

Hal ini terpantau Portal Bandung Timur di sejumlah ruas jalan. Seperti di Jalan Soekarno Hatta bawah Flyover Kopo, betulan persimpangan Soekarno Hatta-Leuwipanjang-Cibaduyut dan Soekarno Hatta Kopo, dan juga di Jalan Kopo-Astana Anyar dan Kopo Citarip.

Paling parah, genangan air yang terjadi akibat luapan sungai Citepus terjadi di Jalan Pagarsih dan Jalan Sudirman serta Cibadak. Air berarus yang menggenangi jalan bercampur dengan sampah.

Baca Juga: Jalan Protokol Kota Bandung Sempat Lumpuh Total TidakDapat Dilalui

Di Jalan Pagarsir tupukan sampah di TPS sampai aliran Sungai Citepus  terbawa air luapan sungai ke jalan. Sepentara di Jalan Sudirman, Kelenteng dan Cibadak, sampah berasal dari sampah  sisa aktivitas pedagang di Jalan Sudirman yang belum sempat terangkut.

Seorang pemilik toko di Jalan Kelenteng mengeluhkan sampah yang mengumpul di depan tokonya. “Baru kali ini banjir yang terjadi di Kelenteng Cibadak Astana Anyar banjirnya berupa air serta sampah, dari tadi bersama pegawai saya terpaksa menyingkirkan sampah yang hanyut dari Jalan Sudirman,” ujar Toro.

Sampah yang terbawa air banjir luapan sungai Citepus menurut Toro dipastikan berasal dari aktivitas pedagang di Jalan Sudiriman yang sampahnya sering menumpuk. “Sejak awal tahun ini sampah tidak rutin diangkut setiap hari, sekarang ini paling dua hari sekali, biasanya sehari dua sampai tigakali angkut, jadinya pas hujan terbawa ke mana-mana,” ujar Toro.

Hingga menjelang pukul 20.00 WIB seiring dengan meredanya hujan, genangan air di Jalan Sudirman dan Gardujati serta Astana Anyar berangsur surut. Bersamaan dengan surutnya air, sampah berserakan di ruas jalan. (may nurohman)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x