Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – PT Jasa Marga mencatat lebih dari 681 ribu unit kendaraan keluar dari wilayah Jakarta Bogor Depok Tanggerang Bekasi atau Jabodetabek selama libur panjang Isra Miraj 1445 Hijriah dan Tahun Baru China Imlek 2024. Tidak kurang dari 322 ribu kendaraan melalui Trans Jawa dan masuk Kota Bandung.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangannya, Minggu 11 Februari 2024, selama long weekend 7 hingga 10 Februari 2024 terjadi peningkatan kendaraan yang meninggalkan Jabotabek hingga 14,32 persen. “tercatat ada 681.611 kendaraan meninggalkan Jabotabek dibandingkan disaat waktu normal sebanyak 596.215 atau ada peningkatan 14.32 persen,” kata Lisye Octaviana.
Distribusi lalin meninggalkan Jabotabek menurut Lisye Octaviana, mayoritas menuju arah timur, barat, dan selatan. Sebanyak 322.466 kendaraan atau 47,31 persen menuju arah timur yakni ke Trans Jawa dan Bandung.
Baca Juga: Libur Isra Mi'Raj, Cuti Bersama dan Tahun Baru Imlek, Volume Penumpang KAI Naik 44 Persen
Sementara kea rah barat atau menuju Merak, sebanyak 192.638 kendaraan atau 28,26 persen. Sedangkan menuju arah selatan atau menuju Puncak Bogor sebanyak 166,507 kendaraan atau 24,43 persen.
“Pada Tahun Baru Imlek 2024, Sabtu (10 Februari 2024), kendaraan yang berangsur kembali ke Jabotabek juga mulai meningkat dibandingkan yang meninggalkan Jabotabek. tercatat sebanyak 170.186 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek di hari tersebut yang merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat GT Barrier atau Utama, dengan total volume lalin ini meningkat 19,39 persen jika dibandingkan lalin normal (142.551 kendaraan),” terang Lisye Octaviana.
Terkait dengan puncak arus balik, Lisye Octaviana, mengatakan bahwa pihaknya memprediksi akan terjadi pada Minggu 11 Februari 2024 malam . "Prediksi kami pada hari ini, Minggu, 11 Februari 2024, masih akan terjadi peningkatan lalu lintas menuju Jabotabek yang diprediksi akan menjadi puncak arus balik,” kata Lisye Octaviana yang menghimbau pengendara untuk berhati-hati karena resiko berkendaraan ditengah kepadatan dan kondisi fisik kurang mendukung akan berakibat pada hal buruk.***
