Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Masalah pembebasan lahan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan tol Cisumdawu. Pembebasan lahan Tol Cisumdawu agar ditingkatkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Demikian disampaikan Ketua Tim Komisi V DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa, pada Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Provinsi Jawa Barat. Salah satunya meninjau langsung proyek Tol Cisundawu di Area I-C Cileunyi Kab. Bandung.
Pada sesi dialog dengan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat, Hari Suko Setiono, Anggota BPJT unsur Asosiasi/Profesi, Koentjahjo Pamboedi, Direktur Operasi Jasa Marga, Fitri Wiyanti, dan Direktur Teknik PT. Citra Karya Jabar Tol, Bagus Medi, terungkap berbagai kendala pembangunan.
Baca Juga: 287.000 Unit Rumah Lewat Bantuan Perumahan Tahun Anggaran 2020
Baca Juga: Sektor Perumahan Turut Terpengaruh Pandemi Covid-19
Baca Juga: Kolam Retensi Pasar Gedebage Minimalisir Genangan Air
“Masalah pembebasan lahan masih menjadi kendala utama dalam pembangunan tol Cisumdawu yang terdiri dari 6 seksi dengan panjang 61,7 km. Seperti pemberkasan data yang masih belum lengkap,” ujar Neng Eem Marhamah Zulfa, dalam sesi dialog bertempat di Hotel Khatulistiwa Jatinangor, Kab. Sumedang.
Dikatakan Neng Eem Marhamah Zulfa, koordinasi berbagai stakeholder, pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan tokoh masyarakat perlu ditingkatkan. Hal ini untuk menyelesaikan permasalahan pembebasan lahan Tol Cisumdawu sekaligus percepatan pembangunan infrastruktur.
Dari hasil peninjauan langsung ke lapangan, progres konstruksi dan lahan seksi Cileunyi – Rancakalong 65,10% dan 93% (11,45 km), Rancakalong – Sumedang 88,09% dan 95,64% (17,05 km).
