Shalat Ied Biar Lancar, MUI Kota Bandung Siap Bantu Sediakan Teks Khotbah dan Khatib

12 Mei 2021, 02:04 WIB
Ilustrasi sholat Id /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung turut menyediakan teks khotbah juga siap membantu menyediakan khatib. Penyediaan  teks khotbah serta membantu menyediakan khatib dalam rangka mendukung kebijakan desentralisasi pelaksaan Sholat Ied.

Disampaikan Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl pada dialog Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Selasa 11 Mei 2021. “Bagi masyarakat yang memerlukan teks ceramah ataupun bantuan khatib bisa menghubungi pengurus MUI di level kewilayahan, baik kecamatan ataupun kelurahan,” ujar Miftah Faridl.

Dikatakan Miftah Faridl,  isi teks yang dibuat oleh MUI juga merujuk pada pedoman pelaksanaan Sholat Id yang diedarkan oleh Kementerian Agama. Yakni tidak lebih dari 20 menit dan perihal konten ceramah,  tidak mewajibkan untuk mengikutinya.

Baca Juga: Harap Sabar, Tunggakan Insentif dan Santuan Kematian Nakes tahun 2020 dan 2021 Terus Diupayakan

Karena menurut  Miftah Faridl, bagi penceramah yang sudah berpengalaman dapat mengembangkan kembali tema pembahasannya. Namun untuk pemula bisa dijadikan sebagai panduan.

“Biasanya tegantung intonasi khatib. Tapi sudah diberitahu, bagi mereka yang biasa lambat ada poin-poin yang harus disesuaikan. MUI hanya menyediakan, tidak wajib karena banyak ulama yang lebih kreatif. Sifatnya semacam panduan teks yang membantu bagi yang belum pernah menjadi khotib,”  jelas  Miftah Faridl.

Dikatakan Miftah Faridl, isi teks yang dibuat menggambarkan perihal hakikat puasa dalam membentuk pribadi yang lebih sabar dan ikhlas. Hal ini cukup relevan untuk menciptakan masyarakat agar lebih memahami kondisi mutakhir tentang pandemi Covid-19.

“Pertama, memberi kemudahan kepada mereka yang mungkin baru pertama jadi khatib. Kedua, mudah-mudahan ada keseragaman dalam hal selain menikmati Idulfitri juga dengan sabar menjalani hari raya,” jelas Miftah Faridl.

Baca Juga: Komnas KIPI Belum Temukan Bukti, Pemuda Buaran Jakarta Meninggal Akibat di Vaksin AstraZeneca

Sementara Kepala Bagian Kesejarteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Setda Kota Bandung, Momon Ahmad Imron mengimbau kepada seluruh panitia pelaksana Sholat Ied agar melapor ke kelurahan.Hal tersebut agar Satgas Penanganan Covid-19 level kewilayahan bisa turut memantau persiapan pelaksanaannya.

“Sehingga pelaksanaannya bisa sesuai standar protokol kesehatan. Karena Satgas Penanganan Covid-19 di level kelurahan jumlahnya cukup terbatas,” ujar Momon Ahmad Imron.

Karenanya menurut Momon Ahmad Imron, ketegasan panitia dan kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Sholat Ied yang aman dan nyaman.  “Lebih baik di lapangan, tapi terpenting itu penerpan protokol kesehatan dan karenanya panitia harus memastikan bisa berjalan dengan baik,” kata Momon Ahmad Imron.

Baca Juga: Hari Ini, BMKG Mulai Lakukan Pengamatan Hilal di 29 Lokasi

Sementara Kepala Kementerian Agama Kota Bandung, Tedi Ahmad Junaedi mengatakan, panduan untuk pelaksaan sudah diedarkan secara jelas oleh Kementerian Agama. Tinggal kesiapan panitia untuk mengikutinya secara disiplin guna menghindari lonjakan penyebaran kasus Covid-19.

Dikatakan Tedi Ahmad Junaedi, pelaksanaan Sholat Ied perdana di Kota Bandung saat pandemi Covid-19 ini jangan sampai disambut dengan euphoria dan abai faktor kesehatan. Walaupun, jika merujuk pada pendekatan rumus indikator sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2021, Kota Bandung berada di zona hijau.

“Zona merah dan kuning dilarang melaksanakan salat Idulfitri. Alhamdulillah, sesuai dengan Inmendagri, Kota Bandung sebetulnya berada di zona hijau. Tapi tetap DKM atau panitia harus menyiapkan agar sesuai protocol kesehatan,” ujar Tedi Ahmad Junaedi. (iwan rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler