Lampu Kuning, Dua Hotel Isoman Kota Bandung Tlah Penuh

- 19 Februari 2021, 20:45 WIB
Pasien positif Covid-19 berdialog di sebuah hotel dengan kamar bersekat plastik yang dijadikan ruang isolasi di salah satu hotel di Jalan Pasteur, Kota Bandung, yang menampung 74 pasien positif Covid-19 dengan kapasitas kamar sebanyak 87 ruangan.   
Pasien positif Covid-19 berdialog di sebuah hotel dengan kamar bersekat plastik yang dijadikan ruang isolasi di salah satu hotel di Jalan Pasteur, Kota Bandung, yang menampung 74 pasien positif Covid-19 dengan kapasitas kamar sebanyak 87 ruangan.   /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah kecamatan di dorong untuk membuat rumah singgah atau rumah isolasi mandiri. Langkah tersebut harus dilaksanakan mengingat ketersediaan tempat isolasi yang disediakan Pemerintah Kota Bandung sudah terisi.

“Ini harus segera direalisasikan karena data kemarin, isoman (isolasi mandiri) penuh. Bisa dibayangkan kalau nanti ada yang terpapar misalkan OTG yang harus isoman, kalau penuh mau ke mana? Makanya yang rasional yang harus disiapkan itu isoman di seluruh kecamatan,” ujar Ketua Harian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, di Balai Kota Bandung.

Disampaikan Ema Sumarna, dua hotel tempat isolasi mandiri yang disediakan Satgas Covid-19 Kota Bandung, pekan ini telah penuh. Saat ini Pemkot Bandung  tengah melakukan pendekatan  dengan salah satu lokasi untuk menjadi tempat isolasi tambahan.

Baca Juga: Bara Api Hasil Pilkada 2020 Kabupaten Bandung Belum Padam, Dadang-Sahrul Belum Ditetapkan

“Dari dua hotel itu datanya saya terima sekarang sudah 100 persen. Ini ibaratnya sudah lampu kuning menuju merah kalau tidak kita antisipasi. Sekarang negosiasi untuk apartemen. Mudah-mudahan clear, ada ruang tambahan 300 tempat tidur,” ujarnya.

Upaya penambahan ruang isolasi mandiri ini, menurut Ema Sumarna, sebagai langkah antisipasi. Namun ia berharap tambahan tempat isolasi mandiri tersebut tidak sampai digunakan.

“Kita mengantisipasi apabila ada yang perlu isoman yang dari tempat tinggalnya tidak memadai. Itu harus kita fasilitasi, daripada nanti malahan tidak terakomodasi di luar jalan-jalan, kan celaka,” ujar Ema Sumarna.

Baca Juga: Kupat Tahu, Batagor dan Mie Kocok Bandung, di Peringkat 7 Jajanan Dunia Versi TasteAtlas Awards 2020

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah