Network
PORTAL BANDUNG TIMUR -Pemerintah Jawa Barat terus menggenjot program vaksinasi bagi sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kesehatan di Jawa Barat. Hingga kini baru tercapai 80 persen, dari sekitar 192.000 orang tenaga kesehatan.
"Hingga hari ini sudah 80 persenan tenaga kesehatan di Jawa Barat yang menjalani vaksinasi Covid-19 merek Sinovac. Kami mentargetkan akhir bulan Februari ini selesai agar bisa melanjutkan ke kelompok penerima vaksin berikutnya," terangan Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja pada rilis Kamis 18 Februari 2021.
Disampaikan Setiawan Wangsaatmaja yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Jawa Barat, jumlah tenaga kesehatan di Jawa Barat mencapai 192.000 orang sementara alokasi vaksin yang diterima sebanyak 350.000 dosis. Jumlah tersebut belum menjangkau seluruh tenaga kesehatan mengingat setiap satu tenaga kesehatan menerima dua dosis vaksin.
Ditegaskan Setiawan Wangsaatmaja, Pemprov Jawa Barat mentargetkan 70 persen warga Jawa Barat akan menerima vaksin Covid-19. Atau sekitar 33,5 juta dari total 42 juta lebih warga Jawa Barat saat ini.
Sementara koordinator Vaksinasi Jawa Barat, Nina Susana Dewi mengatakan, pihaknya terus meyelesaikan program vaksinasi baik dosisi 1 dan dosisi 2. "Di kegiatan gebyar vaksinasi ini untuk merangsang kabupaten lain untuk lebih meningkatkan dosis keduanya, karena baru Kota Bandung sudah 100 persen dosisi 1 dan dosis 2 masih harus ditingkatkan sampai akhir februari," ujar Nina Susana Dewi, disela acara Gebyar Vaksinasi di Sasana Budaya Ganesha Kota Bandung.
Pada Kamis 18 Februari 2021 hari ini menurut Nina Susana Dewi, ditargetkan 1.450 orang tenaga kesehatan menjalani vaksinasi. Lebih banyak pada hrai Rabu 17 Februari 2021 yang hanya mencapai 850 orang tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi.
Baca Juga: Pemrov Jabar Tahun 2021 Janjikan Rumah Subsidi Untuk Guru
Diakui Nina Susana Dewi, program vaksinasi Covid-19 masih menemui berbagai kendala. Karena tidak semua SDM atau tenaga kesehatan siap untuk menjalani vaksinasi, seperti nakes yang hipertesi ataupun penyakit bawaan lainnya dan banyak yang sedang menyusui.
