PORTAL BANDUNG TIMUR - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kabupaten Sumedang menyelenggarakan diskusi publik tentang vaksinasi Covid-19. Mengangkat tema ‘Polemik Vaksinasi: Apakah Sebuah Solusi?’ di kedai Kopi Sumedang Kampoeng Jarami, Tanjungsari Sumedang pemerintah daerah masih dianggap gagap dalam menangani Covid-19.
"Diskusi publik ini diselenggarakan berdasarkan keresahan kita PMII dan GMKI mengingat isu-isu negatif terkait vaksinasi yang beredar di media dan masyarakat terkait vaksinasi yang hari ini sedang berlangsung," kata Muhtar, Portal Bandung Timur, Senin 7 Februari 2021 pagi.
Disampaikan Muhtar, penyebaran virus Corona di Indonesia hampir satu tahun dan pemerintah, khususnya sejumlah pemerintah daerah masih gagap dalam menangani Covid-19. "Hingga akhirnya pemerintah memilih vaksinasi sebagai cara untuk memutus mata rantai pemyebaran Covid-19 di Indonesia," kata Muhtar.
Baca Juga: Data Harian Covid-19, Jawa Barat Teratas Penambahan Kasus Harian Positif
Dalam diskusi ini perwakilan organisasi lebih dahulu memaparkan mini riset yang telah dilakukannya berdasarkan literatur-literatur yang kredibel. Riset juga diperkuat fakta di lapangan khususnya di Kabupaten Sumedang.
Dalam paparan mini risetnya, Ketua Bidang Aksi Pelayanan Kristian Siregar selaku perwakilan dari organisasi GMKI, memaparkan tentang perbedaan vaksin yang digunakan di Indonesia dan luar negeri. Kemudian ia juga mempertanyakan mengapa Indonesia menggunakan vaksin Corona Vac yang diproduksi oleh Sinovac mengingat vaksin ini memiliki efikasi yang rendah, 65,3persen dibanding vaksin-vaksin yang lain.
Dia juga mempertanyakan bagaimana perkembangan vaksin merahputih yang diproduksi oleh Indonesia dan bagaimana kebijakana vaksinasi bagi warga pendatang di luar Sumedang.
Baca Juga: Seri A Italia, Ibrahimovic dan Rebic Ciptakan Brace Untuk AC Milan
Kemudian Iis Tarliah perwakilan dari PMII Sumedang dalam paparan mini risetnya, mengatakan bahwa pentingnya vaksinasi untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan prioritas vaksin Covid-19.