Penanda Peristiwa Bandung Lautan Api Kondisinya Menyedihkan, Jangan Surutkan Nilai Perjuangan

- 24 Maret 2021, 07:34 WIB
Salah satu dari 10 stilasi atau penanda Peristiwa Bandung Lautan Api  yang hilang di depan kantor Bank Mandiri Jalan Asia Afrika, dulu menjadi Markas Resimen 8 TKR tempat tercetusnya pembakaran Kota Bandung.
Salah satu dari 10 stilasi atau penanda Peristiwa Bandung Lautan Api yang hilang di depan kantor Bank Mandiri Jalan Asia Afrika, dulu menjadi Markas Resimen 8 TKR tempat tercetusnya pembakaran Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kondisi sejumlah stilasi penanda peristiwa heroik Bandung Lautan Api di 10 titik kondisinya kurang terawat bahkan hilang. Rencana penambahan tanda gedung dan tempat bersejarah yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung pada tahun 2015 tidak kunjung terealisasi.

“Padahal hanya 10 stilasi atau penanda yang baru dipasang di Kota Bandung ini untuk menunjukan pada kita dan generasi muda terkait peristiwa sejarah di Kota Bandung. Namun sayangnya kondisinya sangat tidak terawat dan bahkan rusak sama sekali atau hilang diambil tangan jahat,” ujar Cici Lely Mey dari komunitas kesejarahan API Bandung.

Pada kegiatan Napak Tilas Peristiwa Bandung Lautan Api tahun 2015 yang diselenggarakan  Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional (kini digabung dengan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat), pernah diwacanakan perbaikan terhadap 10 stilasi Peristiwa Bandung Lautan Api di Kota Bandung.

Baca Juga: Ditangguhkan, Rencana Pemberlakuan Sertifikat Elektronik

“Bahkan waktu itu Bapak Agus Hanafiah yang menjadi Kepala Balai berniat untuk menambah penanda peristiwa-peristiwa bersejarah di Kota Bandung dan Jawa Barat. Sayang dalam perjalanannya tidak diteruskan Kepala Disparbud saat sekarang atau instansi yang menaungi kesejarahan,baik di provinsi maupun di Kota Bandung,” ujar Cici Lely Mey.

Dari pendataan tahun 2015 terhadap 10 Stilasi hanya tiga stilasi yang terawat dengan baik. “Sisanya (7 stilasi) kondisinya sangat menyedihkan,” tambah Cici Lely Mey.

Sejak awal digagas Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) bekerjasama dengan American Express Bank Fondation (AMEX Bank Fondation), pada tahun 1997 penandaan Peristiwa Bandung Lautan Api agar tidak lupa pada peristiwa sejarah.

“Seperti stilasi di depan Bank BJB yang kini sudah tinggal tembok stilasinya, dulu merupakan tempat pertempuran heroik. Surabaya boleh bangga dengan peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, di Bandung juga terjadi peristiwa yang sama di Gedung Denis yang kini jadi Bank BJB. Sayang penandanya dicuri dan hingga kini tidak ada daya upaya untuk menggantikannya,” ujar Cici Lely Mey.

Penggiat kesejarahan Kota Bandung Cici Lely Mey saat menerangkan tentang stilasi atau penanda peristiwa Bandung Lautan Api di depan  gedung Drekleur  Bank BTPN bundara Jalan Ir. H. Djuanda (Dago)- Sultan Agung Bandung dulunya merupakan Kantor Berita DOMAI  tempat pertama kalinya pembacaan teks proklamasi oleh rakyat Bandung.
Penggiat kesejarahan Kota Bandung Cici Lely Mey saat menerangkan tentang stilasi atau penanda peristiwa Bandung Lautan Api di depan gedung Drekleur Bank BTPN bundara Jalan Ir. H. Djuanda (Dago)- Sultan Agung Bandung dulunya merupakan Kantor Berita DOMAI tempat pertama kalinya pembacaan teks proklamasi oleh rakyat Bandung. Portal Bandung Timur/heriyanto

Selain di depan Bank BJB, stilasi karya pematung Sunaryo yang hilang juga terdapat di depan  Gedung Jiwas Raya Jln. Asia Afrika. “Padahal disinilah asal muasa tercetunya peristiwa Bandung Lautan Apai di eks Markas Resimen 8 TKR,” ujar Cici Lely Mey.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x