“Sehingga pelaksanaannya bisa sesuai standar protokol kesehatan. Karena Satgas Penanganan Covid-19 di level kelurahan jumlahnya cukup terbatas,” ujar Momon Ahmad Imron.
Karenanya menurut Momon Ahmad Imron, ketegasan panitia dan kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan Sholat Ied yang aman dan nyaman. “Lebih baik di lapangan, tapi terpenting itu penerpan protokol kesehatan dan karenanya panitia harus memastikan bisa berjalan dengan baik,” kata Momon Ahmad Imron.
Baca Juga: Hari Ini, BMKG Mulai Lakukan Pengamatan Hilal di 29 Lokasi
Sementara Kepala Kementerian Agama Kota Bandung, Tedi Ahmad Junaedi mengatakan, panduan untuk pelaksaan sudah diedarkan secara jelas oleh Kementerian Agama. Tinggal kesiapan panitia untuk mengikutinya secara disiplin guna menghindari lonjakan penyebaran kasus Covid-19.
Dikatakan Tedi Ahmad Junaedi, pelaksanaan Sholat Ied perdana di Kota Bandung saat pandemi Covid-19 ini jangan sampai disambut dengan euphoria dan abai faktor kesehatan. Walaupun, jika merujuk pada pendekatan rumus indikator sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10 Tahun 2021, Kota Bandung berada di zona hijau.
“Zona merah dan kuning dilarang melaksanakan salat Idulfitri. Alhamdulillah, sesuai dengan Inmendagri, Kota Bandung sebetulnya berada di zona hijau. Tapi tetap DKM atau panitia harus menyiapkan agar sesuai protocol kesehatan,” ujar Tedi Ahmad Junaedi. (iwan rukwanda)***