Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Paguyuban Asep Dunia (PAD) mendukung Asep Nana Mulyana untuk dapat tetap menjalankan amanah sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat. Ketua PAD, Asep Ruslan menegaskan, penggantian atau pemecatan dalam suatu jabatan, bukan diakibatkan penggunaan Bahasa daerah, termasuk Bahasa Sunda.
"Penggunaan bahasa daerah sudah diatur dengan undang-undang. Karenanya meskipun Arteria Dahlan seorang anggota DPR RI tidak bisa membuat aturan sendiri," kata Asep Ruslan dalam keterangannya, Jumat 21 Januari 2022.
Asep Ruslan menjelaskan, Pengangkatan Kajati dilakukan secacara profesional dan penuh tanggung jawab. "Salah seorang Kajati adalah Asep Nana Mulyana, Kami dari Paguyuban Asep Dunia meminta tetap menjalankan amanah, karena diangkat secara profesional dan penuh tanggung jawab," tegas Asep Ruslan.
Baca Juga: Zara Rutherford Wanita 19 Tahun Keliling Dunia Seorang Diri
Selain desakan permohonan maaf, menurut Asep Ruslan, PAD pun secara tegas mendesak Arteria Dahlan agar menyadari kesalahannya. Jika ternyata Anggota Komisi III DPR RI itu tidak menyadari kesalahan dan memohon maaf, maka pihaknya berjanji akan terus berjuang hingga Arteria Dahlan menyadari kesalahannya dan meminta pihak-pihak untuk memberikan sanksi kepada Arteria Dahlan.
"DPR RI melalui Mahkamah Kehormartan Dewan (MKD), mengadili saudara Arteria Dahlan atas ucapan dan perbuatannya yang ternyata bukan minta ma’af bahkan menghubungkannya dengan Sunda Empire yang jelas tidak ada kaitannya, dan Sunda Empire telah ditindak secara hukum keberadaanya," kata Asep Ruslan.
Baca Juga: Cilok Seharga Rp. 10 Ribu Masuk Daftar Gratifikasi KPK Jadi Sorotan Netizen
PAD juga dalam tuntutannya menurut Asep Ruslan, meminta Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan, mengganti Arteria Dahlan, bukan mengganti Kajati. “Apabila permintaan kami tidak dikabukan, kami bersama masyarakat Sunda lainnya, akan terus berjuang untuk mengabulkan permintaan kami tersebut,” tegas Asep Ruslan.
Paguyuban Asep Dunia (PAD) adalah paguyuban yang awalnya bernama Paguyuban Asep (PA). Paguyuban ini digagas pertama kali oleh Asep Iwan Gunawan yang penasaran dengan membuat group: “How Many Asep There Are in Facebook?” pada tahun 2008, yang kemudian direspon positif oleh beberapa orang pemilik nama Asep yang ada di dalam jejaring social Facebook. (syiffa ryanti)***
