Benteng dan Tanah Milik Ayi Longsor,  Rumah Oo Tertimpa

- 12 Mei 2022, 00:36 WIB
Benteng milik Ayi Anggara ambruk akibat tidak mampu menahan beban tanah longsor hingga menimpa rumah Oo di Kampung Cicekek, Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Benteng milik Ayi Anggara ambruk akibat tidak mampu menahan beban tanah longsor hingga menimpa rumah Oo di Kampung Cicekek, Kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi melakukan assesment tekait peristiwa bencana alam tanah longsor di Kampung Cicekek RT 09/RW 04, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan. Tanah longsor akibat tidak mampu menahan tekanan air dan menimbulkan tembok penahan ambruk menimpa bangunan rumah warga.

“Berdasarkan assesment yang kami lakukan di lapangan, tanah longsor terjadi akibat intensitas hujan yang turun dikawasan Cimahi cukup tinggi sepanjang Senin (9 Mei 2022) petang. Akibatnya tembok benteng tidak mampu menahan tanah dan ambruk menimpa rumah Oo,” terang Ainul Yakin Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kota Cimahi, Rabu 11 Mei 2022.

Dikatakan Ainul Yanin, berdasarkan assesment tim BPBD Kota Cimahi, tembok yang roboh milik Ayi Anggara diduga tidak mampu menahan beban tanah yang diguyur hujan. “Karena hujan terus setiap hari, tanah menjadi padat bercampur air, namun tidak ada saluran air hingga menggerus tembok yang kondisinya sudah miring,” ujar Ainul Yakin.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, Sudah 5,8 Juta Sembuh dan 199 Juta di Vaksin

Dalam peristiwa tanah longsor yang mengibatkan robohnya tembok penahan hingga menimpa rumah Oo tidak sampai terjadi korban jiwa. Namun rumah Oo yang dihuni oleh 5 jiwa mengalami kerusakan cukup parah dan diperhitungkan kerugian yang diderita mencapai Rp250 juta.

Sementara terkait dengan adanya pendapat bahwa Pemkot Cimahi tidak memberikan bantuan, Ainul Yakin mengatakan bahwa SOP yang diterapkan sudah jelas. “Kalau bencana alam dikarenakan karena faktor alam jelas akan kita bantu, tapi kalau karena faktor kelalaian seperti yang terjadi saat ini akibat ditutupnya drainase atau saluran air, tentu karena kelalaian dan kesengajaan, dan ini akan kami pertimbangkan,” ujar Ainul Yakin.

Namun demikian menurut Ainul Yakin pihaknya akan mengupayakan pemberian bantuan pada korban bencana tanah longsor di Cicekek Cibeber. “Akan kita upayakan pengajuan melalui bantuan renovasi rutilahu,” pungkas Ainul Yakin.

Baca Juga: PPKM Lanjut, Bandung Raya Tetap Bertahan di Level 2

Seentara Hani salah seorang penghuni rumah berharap bantuan yang diberikan saat ini kepada pihaknya dari pemerintah adalah berupa bantuan tenaga untuk menyingkirkan material tanah dan batu. “Kalau masalah perbaikan rumah insyaallah akan ada jalannya, tapi yang saat ini sangat kami butuhkan adalah bantuan tenaga untuk menyingkirkan tanah dan batu bekas benteng,” ujar Hani.

Dikatakan Hani, tanah dan batuan yang sebagian sudah menempel di dinding rumah dikhawatirkan bila hujan terus turun akan menimbulkan lonsor susulan dan kembali menggerus tanah dan batu materian benteng. “Kami sangat khawatir akan terjadi longsor susulan, karenanya yang kami butuhkan saat ini bantuan menyingkirkan tanah dan batu,” ujar Hani. (may nurohman)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x