Network
PORTAL BANDNG TIMUR - Perumda Tirtawening Kota Bandung harus memiliki inovasi terkait transparansi persolaan yang seringkali masyarakat keluhkan dengan membentuk tim dalam menyikapi aspirasi masyarakat. Salah satunya, adalah persoalan meteran air yang sering kali mengalami perbedaan dengan fakta di lapangan. Selain itu, Perumda Titawening juga diminta memperhatikan kebocoran sambungan air, sebagai upaya pencegahan kerugian.
Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Hasan Faozi mengatakan, masih banyak kebocoran-kebocoran sambungan air yang ditemui. Menurutnya, Hal tersebut diminta agar lebih diperhatikan sebagai upaya pencegahan kerugian.
"Kebocoran air perlu kita diperhatikan lebih. Mohon diselesaikan dari banyaknya bocoran dengan segala macam penyebabnya. Tentu ini akan merugikan masyarakat Kota Bandung dan perusahaannya itu sendiri. Pemeliharaan aset yang berkaitan dengan kualitas air harus lebih disadari kembali. Salah satunya penguatan sumber daya manusia," kata Hasan, saat melaksanakan Rapat Kerja Komisi B Kota Bandung membahas Evaluasi Program Kerja s/d Triwulan II T.A. 2022 bersama Perumda Tirtawening, di Ruang Komisi B, pekan lalu.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Agus Salim menyampaikan bahwa Perumda Tirtawening harus memiliki inovasi terkait transparansi persolaan yang seringkali masyarakat keluhkan dengan membentuk tim dalam menyikapi aspirasi masyarakat.
"Ada baiknya Perumda Tirtawening untuk membentuk tim untuk penerimaan aspirasi dari masyarakat. Karena ada banyak sekali temuan-temuan yang terjadi di masyarakat, khususnya di persoalan yang sering terjadi di masyarakat, salah satunya persoalan meteran yang sering kali mengalami perbedaan dengan fakta di lapangan," kata Agus Salim.
Selain itu, anggota lainnya Asep Mulyadi juga mengutarakan harapannya melalui Perumda Tirtawening untuk meningkatkan layanan pada masyarakat agar pelayanan yang didapat warga selaras dengan pencapaian pendapatan perumda yang maksimal.***
