DBD Wabah Ancaman Nyata di Kota Cimahi, Sudah 380 Terserang

- 14 Juli 2022, 07:00 WIB
Petugas Kelurahan Utama Kota Cimahi melakukan penyemprotan dalam upaya pencegahan penyebaran Deman Berdarah Dengue yang masih tinggi.
Petugas Kelurahan Utama Kota Cimahi melakukan penyemprotan dalam upaya pencegahan penyebaran Deman Berdarah Dengue yang masih tinggi. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cimahi sudah mencapai 380 kasus sejak awal tahun 2022. Kasus DBD di Kelurahan Cibabat dengan 86 kasus menjadi kelurahan paling tinggi kasus DBD.

“Berdasarkan data Dinkes Kota Cimahi, hingga Mei 2022 saja tercatat sudah ada 380 orang warga Kota Cimahi yang terkena demam berdarah. Kasus tersebut tersebar di kelurahan se-Kota Cimahi, dan paling tinggi di Kelurahan Cibabat dengan 82 kasus dan Kelurahan Cigugur Tengah 60 kasus,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, pada Portal Bandung Timur.

Dikatakan Dwihadi Isnalini,  banyaknya kasus DBD ditengah pandemi Covid-19 berkepanjangan masyarakat untuk tetap waspada. ”Apalagi, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya,” tegas Dwihadi Isnalini.

Baca Juga: KPU Mulai Lakukan Pemuktahiran Data Pemilih Berkelanjutan

Upaya pencegahan yang dilakukan jajaran Dinkes Kota Cimahi menurut Dwihadi Isnalini dengan terus melakukan sosialisasi dan mengingatkan pengurus kewilayahan serta pengurus PKK khususnya pengurus Posyandu.

“Kepada masyarakat kami mensosialisasikan tentang gerakan  Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) danmenjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing,” ujar Dwihadi Isnalini.

Masyarakat diingatkan untuk menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air. Karena jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan-genangan air. Kegiatan PSN selain dilakukan di rumah sendiri juga dilakukan dilingkungan sekitar rumah.

Baca Juga: Baru Ada 140 Dokter, Indonesia Butuh 130 Dokter

“Karena kalau kesdaran bukan dari diri kita sendiri untuk melakukan pencegahan siapa lagi yang akan melakukan, karenanya lakukan secara rutin memeriksa lingkungan jangan sampai ada jentik di rumah sendiri," ujar Dwihadi Isnalini.

Untuk kegiatan fogging, menurut Dwihadi Isnalini, dilakukan setelah adanya laporan kasus yang ditindaklanjuti dengan assment. Fogging sendiri hanya ampih untuk membunuh nyamuk dewasa.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x