Penile Implant, Harapan Terakhir untuk Kembalikan Ereksi Saat Si Jago Sudah Loyo

- 4 September 2022, 08:35 WIB
Ilustrasi: Ternyata 3 Hal ini Mengakibatkan Hilangnya Hasrat Hubungaan Intim Pada Isteri, Maka Suami Perlu Tahu Nih
Ilustrasi: Ternyata 3 Hal ini Mengakibatkan Hilangnya Hasrat Hubungaan Intim Pada Isteri, Maka Suami Perlu Tahu Nih /iStock /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Organisasi kesehatan Dunia, WHO mencatat sekitar 15% pria dari seluruh dunia terkena kelainan disfungsi ereksi. Di Indonesia, hasil suatu studi yang dilakukan di Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2019, prevalensi disfungsi ereksi pada group pria berusia 20 – 80 tahun cukuplah tinggi, yakni berkisar pada 35% kasus.

"Disfungsi ereksi atau impotensi adalah ketidak mampuan untuk mendapatkan atau memulai dan mempertahankan ereksi penis yang cukup kuat untuk mendapatkan kepuasan sexual," ungkap Dokter Spesialis Urologi RS. Melinda 2 Bandung, dr. Kuncoro Adi, Sp. U (K) melalui keterangan pers, Minggu, 4 September 2022.

Dijelaskan, prevalensi disfungsi ereksi berhubungan dengan pertambahan usia, penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung kardiovaskular, hipertensi, dan penyakit prostat. Menurutnya, pengobatan disfungsi ereksi secara umum tergantung dari penyebab disfungsi ereksi itu sendiri.

Baca Juga: Mulai Senin 5 September 2022 Ruas Tol Kemungkinan Akan Mengalami Kepadatan pada Malam Hari Karena Ini

"Secara umum pemicu terjadinya disfungsi ereksi pada pria diakibatkan oleh 2 hal yaitu factor organic dan factor psikogenik," katanya.

Terkait dengan pengobatan disfungsi ereksi, lanjut dr. kunciro Adi, sangat tergantung dari kondisi individual dari masing-masing pasiennya. Menurutnya, dibutuhkan konseling kepada dokter untuk bisa mendiagnosa secara lebih detail dan menyeluruh mengenai pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi yang di derita pasien.

"Pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi pria mulai dari penggunaan obat-obatan, terapi non invasif seperti menggunakan low intensity extracorporeal shockwave therapy (Li-ESWT),
Terapi hormonal pria, terapi psikologi dengan psikoterapi, Alat bantu mekanik dan rehabilitasi medis," jelasnya.

Dokter Spesialis Urologi RS. Melinda 2 Bandung, dr. Kuncoro Adi, Sp. U (K)
Dokter Spesialis Urologi RS. Melinda 2 Bandung, dr. Kuncoro Adi, Sp. U (K)

Kendati demikian, dr Kuncoro Adi menegaskan, meskpun perkembangan pengobatan impotensi mengalami perkembangan yang sangat progresif dengan penggunaan obat-obatan khusus untuk disfungsi ereksi dan juga prosedur minimal invasif dengan Li-ESWT, pengobatan dengan pembedahan dengan menanamkan Penile prosthesis atau Penil implant ke dalam penis pasien, masih merupakan pilihan gold standard dan pilihan terakhir yang dapat di tawarkan ke penderita disfungsi ereksi atau impotensi yang tidak respon dengan obat-obatan oral atau terapi lainnya.

Baca Juga: SPBU Sempat Tutup Sebelum Pengumuman Kenaikan Harga BBM

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x