Masinis Julian Dwi Setiyono Dimakamkan Diiringi Isak Tangis

- 5 Januari 2024, 23:03 WIB
Suasana oenakaman jenajah Julian Dwi Setiyono (28) masinis kereta api KRD lokal Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, Legok Astana Kampung Mekar Rahayu, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,  Jumat 5 Januari 2024 malam.
Suasana oenakaman jenajah Julian Dwi Setiyono (28) masinis kereta api KRD lokal Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, Legok Astana Kampung Mekar Rahayu, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jumat 5 Januari 2024 malam. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pemakaman Julian Dwi Setiyono (28) masinis kereta api KRD lokal Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, Jumat 5 Januari 2023 malam diiringi isak tangis. Berangkat dari rumah duka selepas sholat isya menuju pemakaman umum Legok Astana Kampung Mekar Rahayu, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, diiringi keluarga, kerabat serta tetangga dan rekan sejawat yang terlihat sangat berduka.

Jenazah Julian Dwi Setiyono, tiba di rumah duka Berangkat dari rumah duka Kompleks Bukit Permata, RT 02/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat sekitar pukul 18.49 WIB. “Kami dari pihak PT KAI menyatakan duka cita sedamam-dalamnya atas kepergian almarhum Julian Dwi Setiyono, saya serahkan jenazah kepada pihak keluarga. Saya yakin beliau khusnul khotimah," ujar EVP Human Capital Management PT KAI, Ida Hidayati di acara serahterima jemazah Julian Dwi Setiyono.

Karena memasuki sholat Isya, pihak keluarga dan  kerabat serta pengurus warga menyepakati membawa jenazah untuk disholatkan di masjid Nur Azizi. Setelah itu jenazah dibawa ke tempat pemakaman umum Legok Astana Kampung Mekar Rahayu, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga: Update Tabrakan KA di Cicalengka, Empat Petugas KA Gugur Dalam Tugas

“Sama sekali tidak ada firasat. Dia menantu yang sangat soleh dan baik pada keluarga, bahkan dengan tetangga juga,” kata Iah Khodijah ibu mertua almarhum Julian Dwi Setiyono.

Dikatakan Iah Khodijah, menantunya sangat santu kepada siapa saja hingga dilingkungan keluarga sangat disukai. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Santika Pujasari (28) dan satu orang anak bernama Ayasha Halwa Zafirah (3).

Hal senada diungkapkan sejumlah tetangga almarhum Julian Dwi Setiyono yang sangat merasakan keramahan almarhum. “Hampir setiap hari ketemu ketika pergi ataupun pulang kerja pasti menyapa, dia orangnya sangat ramah pada siapapun, demikian pula kalau sebelum atau sesudah solat di masjid pasti ada saja yang diobrolkan,” ujar Tedi seorang tetangga Julia Dwi Setiyono.

Sebagaimana diberitakan, Julia Dwi Setiyono adalah masinis kereta api KRD lokal Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, yang turut tewas dalam peristiwa tabrakan KA KRD Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga 63A di jalan di petak Jalan Haurpugur-Cicalengka KM 181+700 pada Jumat 5 Januari 2024 pagi. Selain Julia Dwi Setioyono, dari keterangan resmi PT KAI disebutkan turut tewas Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka Ponisan, Pramugara KA Turangga atas nama Andrian (22 tahun) dan Enjang Yudi seorang pegawai PAM.

Baca Juga: Tabrakan KA di Cicalangka, Pakar Transportasi ITB Duga Karena Miskomunikasi

Tabrakan yang menimpa ketera api KRD lokal Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka dengan KA Turangga jurusan Surabaya-Gubeg-Bandung terjadi pada pukul 06.03 WIB. KA KRD Bandung Raya tengah membawa 191 orang penumpang dan KA Turangga membawa 264 orang penumpang.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah