PORTAL BANDUNG TIMUR - Event tahunan seni budaya Bandung Arts Festival harus dipertahankan menjadi bagian dari icon event seni budaya Kota Bandung. Melibatkan 28 negara, 27 provisi dan 11 sanggar di Kota Bandung, Bandung Art Festival diselenggarakan darinng dan luring hingga Senin 30 November 2020 mendatang.
“Bandung Arts Festival yang sudah memasuki tahun ke 6 secara berturut-turut dengan selalu melibatkan seniman dan seniwati dari berbagai negara merupakan sebuah kegiatan yang harus terus dipertahankan. Meski dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini Bandung Arts Festival masih mampu menunjukan eksistensi dan semakin mengukuhkan kalau Bandung sebagai Kota Seni,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Dewi Kaniasari, saat membuka Bandung Arts Festival#6 di Sanggar Seni Bongkeng Arts Space, Gang Kamas II/38 Jalan Bojong Koneng, Kel. Sukapada Kec. Cibeunying Kidul Kota Bandung, Sabtu 28 November 2020.
Dikatakan Dewi Kaniasari, yang akrab disapa Kenny, bahwa pandemi COVID-19 telah banyak menimbulkan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan. Tidak terkecuali dengan kegiatan seni budaya yang tidak dapat lagi dengan bebas untuk dilakukan di ruang terbuka atau ruang publik.
Baca Juga: Kepada Guru, Presiden Joko Widodo Sampaikan Terima Kasih dan Apresiasi
Baca Juga: Protokol Kesehatan di Masjid Besar Ibun Dicek Langsung Kapolsek Ibun
Baca Juga: Butuh Kerjasama Seluruh Negara ASEAN Tangani COVID-19
“Namun dengan niat yang kuat dari seorang seniman Deden Bulenk, untuk tetap menyelnggarakan kegiatan BAF yang sudah diselenggarakan enam tahun lalu, tahun 2020 ini tetap digelar. Bahkan negara yang terlibat lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, yang saat ini seniman tari yang terlibat berasal 28 negara, 27 provinsi di tanah air dan dari Kota Bandung sendiri ada 11 sanggar. Karenanya saya tekankan, Bandung Art Festival harus terus dilaksanakan karena sudah menjadi Icon Event Kota Bandung,” tegas Kenny.
Menandai tanda dibukannya BAF#6 bertajuk ‘Doa Untuk Alam Semesta’, Kenny menorehkan cat merah untuk gambar virus corona di kanvas berwarna hitam. Juga memberikan testimoni di kain putih. (heriyanto)***