Siluman Monyet Bodas di Bandoeng Mooi Ciawitali Kota Cimahi

- 23 Oktober 2022, 03:26 WIB
Salah satu adegan pertunjukan teater Monyet Bodas di Bengkel Kreatif Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi, Gang Awi Tali 7  RT02 RW09 Ciawitali, Citeureup, Kota Cimahi.
Salah satu adegan pertunjukan teater Monyet Bodas di Bengkel Kreatif Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi, Gang Awi Tali 7 RT02 RW09 Ciawitali, Citeureup, Kota Cimahi. /Foto : hermana hmt/

“Pertunjukan ini juga bagian dari resital atau evaluasi akhir siswa/I SMKN 10 Bandung selama menggali pengalaman dan ilmu di luar institusi pendidikan formal,” ungkap Oki.

Menurunya, naskah Siluman Monyet Bodas yang ditulis Hermana HMT ini mengisakan persoalan di suatu daerah yang para remajanya mulai banyak terlibat menjadi pengguna narkoba, dan efek dari mengkonsumsi narkoba menyebabkan terjadinya penyimpangan prilaku termasuk melakukan pelcehan seksual terhadap kaum perempuan oleh remaja laki-laki pemakai narkoba.

Adegab teater Monyet Bodas Bandoeng Mooi.
Adegab teater Monyet Bodas Bandoeng Mooi.
Persoalan terus bergulir, selesai kasus narkoba muncul lagi kasus baru. Penduduk dilanda ketakutan dengan kemunculan monyet Bodas (putih) di kampungnya yang dipercaya sebagai penjelmaan siluman atau mahluk gaib, yang hampir tiap malam melakukan penculikan terhadap gadir perawan.

Namun setelah diselediki ternyata Silumat Monyet Bodas adalah monyet jadi-jadian yang dilakukan oleh 2 orang kepercayaan seorang Kuwu untuk menakuti warga dalam upaya pengalihan isu. Agar Kuwu yang disinyalir Korupsi uang pembangunan di wilayahnya teralihkan dan penduduk desa tidak mencurigai dan melupakan kasus kurupsi yang sedeng hangat digunjingkan.

“Secara bentuk garap, pertunjukan teater saya buat dengan suasana candaan di warung kopi. Polanya seperti Longser, pemain dan penonton tidak berjarak, dialog yang ringan, dibumbui humor, serta aktor dan aktris merangkap jadi pemusik dan penari. Dialog kami gunakan bahasa Sunda dan menyebutnya pertunjukakan ini Banyolan Longser (Balong),” tuturnya.

Tambahnya, pada kesempatan ini ia mencoba musik pengiringnya gunakan musik band. Oki mencoba menggali kencederungan pemain yang senang dan akrab pada musik dan tari modern. Maka musik dan tarian modern menjadi penunjang utama dalam garapan teaternya.

“Konsep kami sekarang ini mencoba keluar dari konsep garap longser yang biasa Bandoengmooi lakukan (teater tradisional). Kami menjajaki kemungkinan-kemungkinan baru, tapi diharapkan tetap bisa menghibur dan pesan cerita sampai pada penonton,” pungkas Hermana HMT. (may nurohman)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah