Kyai Haji Zainal Mustafa Bersama Santrinya Gunakan Pedang Bambu Gombong Lawan Kampetai Jepang

- 9 Juli 2023, 17:50 WIB
Yusuf Mustafa (45) cucu Kyai Haji Zainal Mustafa menunjukan pedang bambu yang terbuat dari bambu gombong untuk melawan Tentara Jepang pada  peristiwa 25 Februari 1944  yang dikenal dengan Pertempuran Rakyat Singaparna.
Yusuf Mustafa (45) cucu Kyai Haji Zainal Mustafa menunjukan pedang bambu yang terbuat dari bambu gombong untuk melawan Tentara Jepang pada peristiwa 25 Februari 1944 yang dikenal dengan Pertempuran Rakyat Singaparna. /Portal Bandung Timur/Sintianisa/

Tentara Jepang takut dengan pedang bambu karena ketajamannya. “Salah satu bukti, bahwa pedang bambu ini lebih tajam dari samurai, setelah pertempuran terjadi disisir semuanya. Senjata itu disisir oleh tentara Jepang. Setelah beliau di tipu daya dengan perdamaian, nah disisir, diambil senjatanya. Tapi tidak semua diambil ada yang masih tersisa di Pesantren dan ada juga yang di ke museum Mandala Wangsit,” ujar Yusuf Mustafa.  

Meski hanya dari bambu, tapi pedang ini berhasil melawan tentara Jepang. “Pedang bambu ini hanya dari bambu biasa yang di bentuk pedang dan panjang. Tapi gatau saat tempur itu memang membunuh Jepang, korban dari Sukamanah hanya delapan puluh enam orang, Jepang tiga ratus orang dan yang tiga puluh satu truk itu sudah tidak ada lagi orang nya, tidak ada lagi penumpang nya. Itu dihitung oleh masyarakat Sukamanah ada saksinya,” pungkas  Yusuf Mustafa mengakhir ceritanya.

Mustafa Yusuf berharap peristiwa heroik yang dialami kakek dan para santrinya menjadi bahan pelajaran, bahwasanya sesuatu yang tidak mungkin dapat terjadi. Sejata pedang bambu dan bambu runcing mampu melawan senjata api (Sintianisa)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x