Situs Karangkamulyan, Tinggalan Masa Lalu Kerajaan Hindu Sunda

- 29 September 2023, 08:55 WIB
Salah satu situs yang ada di area wisata sejarah dan budaya Karangkamulyan di Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Salah satu situs yang ada di area wisata sejarah dan budaya Karangkamulyan di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/addin shiddiqin/

Di sebelah selatan halaman parkir masih terdapat halaman cukup luas yang pada bagian barat berdiri fasilitas masjid yang cukup megah. 

Situs Ciung Wanara ini bercorak Hindu-Sunda

Di dalam Situs Karangkamulyan ini terdapat kurang lebih sembilan peninggalan arkeologi yaitu Batu Pangcalikan, Panyabungan Hayam, Sanghyang Bedil, lambang peribadatan, Cikahuripan, Panyandaan, Pamangkonan, Makam Adipati Panaekan, dan tumpukan batu Sri Begawat Pohaci. 

“Disini adalah tempat lahirnya Ciung Wanara yang dilahirkan oleh ibunya yang bernama Dewi Naga Ningrum, kemudian batu yang digunakan untuk melahirkan tersebut disebut dengan batu Panyandaan yang berbentuk persegi panjang dengan panjang satu meter.  Batu Panyandaan tersebut letaknya berdampingan dengan lokasi dari mata air Cikahuripan yang hanya berjarak kurang lebih 20 meter,” ujar Rizal (27) seorang petigas pengelola Situs Karangkamulyan.

Kompleks situs ini juga menjadi rumah bagi berbagai artefak dan temuan arkeologi yang menarik. Melalui penggalian dan penelitian yang teliti, para arkeolog telah mengungkap banyak rahasia tentang kehidupan masyarakat masa lalu. Dari perhiasan hingga perkakas, arsip arkeologi Karangkamulyan memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang pernah tinggal di sana.

Kunjungan ke situs Karangkamulyan bukan hanya tentang mengeksplorasi sejarah dan keindahan alamnya, tetapi juga tentang menghargai warisan budaya yang berharga. Situs ini merupakan ajakan kepada wisatawan dan masyarakat untuk datang dan menyaksikan keindahan serta pelajaran berharga yang ditawarkan oleh Karangkamulyan.

Selain digunakan untuk berwisata sejarah, situs ini juga sering digunakan untuk berziarah beberapa orang pada waktu-waktu tertentu.”biasanya ramai orang datang untuk berziarah pada waktu tertentu seperti jum’at kliwon, mereka berziarah ke Batu Pangcalikan,” ujar Asep (47) pedagang yang berada di kawasan Situs Karangkamulyan.

Baca Juga: Lingga Situs Karangkamulyan Diinjak, Belum Ada Titik Terang Kasus

Salah-satu kegiatan yang sering dilakukan di situs ini adalah ketika menjelang bulan Ramadhan, di Situs Karangkamulyan sering mengadakan upacara adat yang bernama ngikis. Tradisi ngikis ini dilakukan oleh para penjabat pemeruitah daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat dengan menggelar upacara tradisi yang sudah menjadi kebiasaan dan keharusan agar demi terjaganya kebudayaan Ciamis.

Situs ini sangat cocok dijadikan objek wisata karena berada di jalur jalan utama yang menghubungkan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada sektor kepurbakalaan pemanfaatannya sudah dilakukan namun masih perlu adanya peningkatan. Sebagai peninggalan purbakala seharusnya informasi tentang kepurbakalaan itu sendiri yang perlu diangkat. Legenda yang melatarbelakanginya terasa lebih mendominir bila dibandingkan dengan aspek peninggalan purbakalanya.(addin shiddiqin)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah