“Tarif untuk masuk kedalam Prasasti Jambu ini tidak di tentukan nominalnya”.kata Bapak Iyon. Selain menjaga prasasti Jambu, Bapak Iyon juga menjadi sumber pengetahuan bagi pengunjung. Beliau dengan antusias memberikan penjelasan tentang sejarah dan makna prasasti ini kepada mereka yang tertarik.
Bapak Iyon dengan sabar dan ramah menjawab pertanyaan pengunjung dan berbagi cerita menarik tentang prasasti Jambu. Ia dengan senang hati membagikan informasi sejarah lokal kepada siapa pun yang ingin mendengarkan.”Prasasti harus tetap terawat dan menjadi saksi bisu”Ujar Bapak Iyon.(Anisa Nurbaeti Rismalia)***