Konsep Teori Siklus; Nostalgia Fashion Tahun 90-an yang Terulang Kembali

30 Januari 2024, 20:10 WIB
Ilustrasi jaket denim. Jaket Denim semula digunakan pekerja lapangan era 1990an karena bahannya yang cukup kuat, ini dipergunakan semua kalangan usia juga termasuk semua gender. /Pixabay/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Teori siklus yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun merupakan buah pikirannya yang tertuju pada teori sejarah masyarakat manusia sebagai proses yang tidak memiliki ujung (unlimited process). Artinya berputar dan berulang secara terus menerus.

Teori ini di ciptakan berdasarkan pengamatan Ibnu Khaldun dalam melihat rangkaian proses sejarah masyarakat sosial-politik di benua Afrika sekitaran Tunisia, Maroko, Aljazair. (Samsinas,2009).

Dalam teori siklus, sejarah tidak di pandang pada garis yang lurus melainkan di pandang dapa sebuah lingkaran. Artinya sejarah itu berputar dan peristiwa sejarah dapat terulang kembali.

Contoh sederhananya mengenai perkembangan zaman yang dapat terbagi menjadi zaman kebangkitan, keemasan bahkan kehancuran dan fenomena tersebut akan terulang kembali. Fenomena tersebut tidak adanya patokan mengenai masa kini, masa lalu maupun masa yang akan datang.

Karena itu, teori siklus ini hanya memusatkan pada perputaraan kejadian sejarah tanpa memperhitungkan konsep waktu atau tempo. (Sahidin,2019). Perpektif lainnya juga dalam teori siklus di ibaratkan sebagai ilustrasi berikut:

Terori Siklus
Contoh kasus sederhana lainnya yang memiliki relevansi dengan sejarah masa kini yaitu dalam dunia fashion, sejarah yang terulang kembali:

1. Overall

Fashion tahun 1990an seperti overall yang populer pada tahun 1965 umumnya digunakan sebagai seragam untuk bekerja dan kini menjadi trend fashionable yang banyak diminati oleh anak muda zaman sekarang. Perpaduaan antara kaos mauapun kemeja flanel dan overall yang terlihat simpel dan terlihat kece sesuai dengan era zamannnya.

2. Jaket Denim

Selain itu ada jaket denim yang semula digunakan pekerja lapangan era 1990an karena bahannya yang cukup kuat. Jaket Denim terlihat keren atau kece walaupun hanya menggunakan inner atau daleman berupa kaos. Kini jaket denim sudah banyak bersliweran dan digunakan oleh semua kalangan usia juga termasuk semua gender.

3. Celana Cargo

Pada tahun 90an celana cargo hanya dipakai oleh pria dan di masa kini celana cargo dapat juga digunakan oleh perempuan karena sudah terdapat perubahan dan gaya sentuhan model yang unik simpel jika digunakan dengan atasan apapun. Perubahan desain celana tersebut yang lebih modis dan berbagai variasi warna yang kini sudah banyak diminati kembali menjadi trend pada anak muda zaman sekarang. (Saputri,2022).

Itulah beberapa fashion tahun 1990an yang terulang kembali hingga masa kini. Karena itu, teori siklus yang di kemukakan oleh Ibnu Khaldun memiliki relevansi yang cukup kuat untuk mempelajari masyarakat manusia dengan perilaku maupun perubahan sosial.

Fashion tahun 1990an memang telah usang dan mungkin hampir tidak menarik. Tetapi, dengan adanya desainer dan inovasi perubahan gaya atau perubahan model fashion dengan sedikit sentuhan nilai estetik, menjadikan dunia fashion tahun 1990-an tersebut menjadi inovasi baru yang diminati kalangan muda saat ini.

Perpaduan antara mencampurkan (mix) dan mencocokan (match) dengan perilaku dan kebutuhan konsumen yang menyukai gaya kalsik, estetik, simpel dan kekinian, membuat desainer melakukan inovasi perubahan dengan mencampurkan unsur-unsur tersebut. Jika di lihat dalam teori siklus perilaku tersebut adalah perubahan yang berulang. Dimana masyarakat era 1990an memang memiliki gaya fashion yang klasik dan sederhana.

Jika dikaitkan dengan masa kini, anak muda zaman sekarang lebih menyukai yang klasik, unik, dan kekinian (modern). Sehingga, metode mix and match dibutuhkan oleh seorang desainer dalam membuat inovasi dalam gaya fashion tahun 1990-an yang dapat di bangkitkan kembali dengan sentuhan nilai estetika yang disukai anak muda sekarang.

Jika digambarkan dalam ilustrasi teori siklus memiliki fase sebagai berikut:

Teori Siklus.
Kemudian siklus tersebut akan terulang kembali dimana masyarakat sebagai pencipta peradaban melakukan perubah-perubahan inovasi dalam gaya fashion yang disukai oleh anak muda sesuai zamannya. Kelahiran fashion tahun 1990-an merupakan gaya berpakaian yang populer pada zamannya dan kini dapat dikatakan sebagai trend fashion yang berulang.

Gaya fashion tersebut mengadaptasi dari gaya yang pernah trend pada tahun sebelumnya yaitu di tahun 1960-an dan 1990-an. Memadukan gaya floral dan hippie dengan jaket jeans, sneaker, hingga kaos oversize. (IFS 2022)

Kemudian, fashion tahun 1990-an mengalami fase perkembangan dan kemajuan seperti overall, Jaket Denim, dan Celana Cargo yang pada saat itu fungsinya digunakan dalam lingkup yang sempit seperti overall pakaian untuk bekerja, Celana Crago yang hanya dipakai untuk laki-laki.

Setelah fase kemajuan tersebut fashion mengalami kemunduran yang disebabkan oleh berbagai faktor kemungkinan seperti rasa jenuh atau bosan dalam gaya fashion yang digunakan masyarakat, atau ada gaya fashion yang lebih menarik seperti gaya kebarat-baratan.

Dengan begitu, seorang desainer sebagai perancang gaya busana perlu berpikir kreatif dan menciptakan inovasi baru untuk dapat menciptakan sejarah yang berulang dalam dunia fashion. Dengan begitu, sejarah dalam dunia fashion dapat terulang kembali yang tidak jauh-jauh melihat gaya busana dahulu dengan perpaduan nilai unsur yang klasik, unik, kreatif dan kekinian yang diminati anak muda sekarang.  (Risma Rismawati)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler