Menyambut Tahun Baru 2023, Waktunya Bermuhasabah

- 1 Januari 2023, 02:49 WIB
Menyambut pergatian tahun, saatnya bermuhasabah melaksanakan sholat taubat  memperbanyak sholawat, berdzikir dan berdoa.
Menyambut pergatian tahun, saatnya bermuhasabah melaksanakan sholat taubat memperbanyak sholawat, berdzikir dan berdoa. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

Dari As-Sauri telah meriwayatkan dari Sammak, dari An-Nu'man, dari Umar yang mengatakan bahwa tobat nasuha ialah bila seseorang bertobat dari perbuatan dosa, kemudian tidak mengulanginya lagi, atau tidak berkeinginan mengulanginya lagi.

Sedangkan  dari Abul Ahwas dan lain-lainnya telah meriwayatkan dari Sammak, dari An-Nu'man, bahwa Umar pernah ditanya tentang tobat nasuha. Maka Umar menjawab, "Tobat yang nasuha ialah bila seseorang bertobat dari perbuatan buruk, kemudian tidak mengulanginya lagi selama-lamanya."

Al-A'masy telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: dengan tobat yang semurni-murninya. Bahwa seseorang bertobat (dari perbuatan dosanya), kemudian tidak mengulanginya lagi.

Usai melaksanakan sholat sunnah taubat sebanyak 2 rakaat, lakukan zikir, sholawat, dan doa. “Ada banyak doa yang dapat dibacakan sesaat mengakhiri tahun dan menyambut tahun baru,” ujar Usrad Oleh Solihin.

Baca Juga: Waduh, 100.000 ASN Kementerian Agama Tidak Profesional

Mengutip doa dalam buku kumpulan doa Maslakul Akhyar,  Habib Utsman bin Yahya, cetakan Mufti Jakarta, pada akhir tahun Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam menganjurkan membaca doa,  Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘ala ‘uqabati, wa da‘autani ilat taubati min ba‘di jara’ati ‘ala ma‘shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa‘attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha‘ rajai minka ya karim.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Kemudian doa awal tahun dengan harapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karir, wafat husnul khatimah, dan berbagai kebaikan lainnya.

 Allahumma antal abadiyyul qadimul awwal. Wa ‘ala fadhlikal ‘azhimi wa karimi judikal mu‘awwal. Hadza ‘amun jadidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fihi minas syaithani wa auliya’ih, wal ‘auna ‘ala hadzihin nafsil ammarati bis su’i, wal isytighala bima yuqarribuni ilaika zulfa, ya dzal jalali wal ikram.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.” ***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x