Kopi di Bengkulu Mampu Bersaing

10 November 2020, 10:00 WIB
DIREKTUR Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenparekraf/Baparekraf, Robinson Sinaga, berfoto bersama dengan para peserta kegiatan Penguatan Kekayaan Intelektual Industri Kopi di Bengkulu. /Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Dimasa pandemi Covid-19 produk pariwisata dan ekonomi kreatif harus mampu memperkuat pengembangan pariwisata di suatu wilayah.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) produk pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sebagaimana diungkapkan Direktur Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenparekraf/Baparekraf, Robinson Sinaga, dalam siaran pers Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, bahwa pihaknya telah menggelar kegiatan Penguatan Kekayaan Intelektual Industri Kopi di Bengkulu.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Gencar Sosialisasikan Gerakan Pekerja Sehat

Kegiatan diselenggarakan dalam rangka mendorong potensi kekayaan ekonomi kreatif yang ada di Bengkulu khususnya kopi.

“Bengkulu memiliki dua kopi indikasi geografis, yaitu Kepahiang dan Rejang Lebong. Produk-produk indikasi geografis ini perlu didaftarkan dan dikomersialisasikan oleh masing-masing daerah asalnya,” ujar Robinson.

Dikatakan Robinson, generasi muda disejumlah daerah tidak mengerti bagaimana mengolah kopi dengan baik dan benar. Untuk itu kami mendorong peran anak muda untuk mengembangkan kekayaan intelektual khususnya berbasi kopi sehingga bisa memberi nilai tambah.

Baca Juga: Pencairan Subdisi Upah Termin II Berbeda

Lebih lanjut dikatakan Robinson, kopi tergolong ke dalam salah satu bagian dari subsektor ekonomi kreatif kuliner yang didukung oleh Kemenparekraf/Baparekraf. Setiap kopi yang dihasilkan di berbagai wilayah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda baik dari segi rasa maupun aroma.

 “Jadi produsen dan pengusaha kedai kopi tak hanya harus paham memproduksi kopi, tapi mereka juga perlu paham HKI terutama indikasi geografis produknya supaya mereka bangga akan hasil produksinya dan menjadikan produknya suatu ciri khas dari Bengkulu dan sekitarnya,” ujar Robinso pada acara yang diikuti 60 pengusaha kopi dan perwakilan komunitas pencinta kopi yang berasal dari sekitar Bengkulu, yang juga dihadiri Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Koordinator Fasilitasi Kekayaan Intelektual II, Muhammad Fauzy, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Samsul Hidayat, serta Anggota DPR Komisi X Dewi Coryati. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler