Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,70 persen Disaat Pandemi Covid-19

- 6 Agustus 2021, 18:43 WIB
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar Kosambi Kota Bandug. Ekonomi Indonesia tumbuh 7.70 persen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen.
Pedagang tengah melayani pembeli di Pasar Kosambi Kota Bandug. Ekonomi Indonesia tumbuh 7.70 persen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021 berhasil tumbuh positif sebesar 7,07 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif menggambarkan arah dan strategi pemulihan ekonomi sudah benar.

“Triwulan kedua menggambarkan arah pemulihan ekonomi sudah benar, strategi pemulihan ekonomi juga sudah benar, dan sudah mulai menghasilkan dampak atau hasilnya,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, pada konferensi pers yang dilakukan secara daring.

Disampaikan Menkeu Sri Mulyani, pemulihan ekonomi dapat dilihat dari seluruh mesin pertumbuhan yang sekarang sudah mulai pulih kembali. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9 persen, investasi berada di 7,5 persen, perdagangan tumbuh di 9,4 persen, sektor konstruksi tumbuh 4,4 persen, transportasi di 25,1 persen, serta akomodasi makanan dan minuman sebesar 21,6persen.

Baca Juga: Target Herd Immunity di Jabar Tercapai Bila Mendapat 15 Juta Dosis Vaksin per Bulan

Sektor manufaktur menurut Sri Mulyani, merupakan kontributor hampir 20 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) juga tumbuh 6,6 persen. Kinerja ekspor sejak kuartal satu sudah mulai masuk dalam zona positif 7 persen dan kuartal kedua makin meningkat di 31,8 persen.

Demikian juga dengan impor yang tumbuh 5,5 persen pada kuartal satu dan momentumnya makin terakselerasi dan menguat di kuartal kedua di 31,2 persen. “Ini semuanya menggambarkan bahwa seluruh mesin pertumbuhan sudah mulai berkontribusi dan mulai aktif untuk mendukung pertumbuhan,” ujar Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, sekarang seluruh sektor sudah mulai menggeliat dan berfungsi dan sebagian adalah karena policy-policy dari pemerintah yang terus mencoba untuk melakukan intervensi, baik sisi demand dan supply-nya. “Momentum pemulihan ekonomi ini juga didukung kebijakan pemerintah, seperti PPnBM untuk sektor otomotif yang berhasil menunjang pertumbuhan konsumsi dan juga sektor manufaktur,” jelas Sri Mulyani.

Baca Juga: Program Sosial Bank Indonesia Menolong Masyarakat Ditengah Kesulitan

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun 2021 menurut Menkeu Sri Muyani, tetap fokus mendukung sisi permintaan maupun dari sisi sektor produksi. Seperti meningkatkan bantuan sosial (bansos) pada saat menghadapi tantangan varian Delta, serta pelaksanaan berbagai kebijakan-kebijakan yang dapat membantu sektor usaha, seperti UMKM.

“Dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah, kita mampu menekan tingkat kemiskinan supaya tidak melonjak terlalu tinggi meskipun tetap terjadi kenaikan dan juga dari tingkat pengangguran. Dengan demikian, bisa juga mempengaruhi dari sisi demand-nya apabila kemiskinan dan pengangguran bisa diminimalkan atau ditahan kenaikannya,” ujar Sri Mulyani.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x