Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Aspek pertimbangan, peredaran minyak goreng curah sangat dibutuhkan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jadi pertimbangan pembatalan pelarangan penjualan minyak goreng curah. Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung tetap lakukan pengawasan terhadap minyak goreng curah di sejumlah pasar di Kota Bandung.
Hal tersebut disampaikan Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah bahwa pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi telah membatalkan pelarangan penjualan minyak goreng curah yang semula akan diberlakukan pada 1 Januari 2022. “Dengan adanya keputusan tersebut, kami tentunya akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat terkait bantalnya penjualan minyak goreng curah,” ujar Elly Wasliah kepada Wartawan.
Dikataka Elly Wasliah, dari berbagai aspek pertimbangan, peredaran minyak goreng curah sebetulnya sangat dibutuhkan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Mungkin dari berbagai pertimbangan, dengan berbagai alasan juga, bahwa masih dibutuhkan oleh pelaku UMKM untuk minyak goreng curah ini karena harganya lebih murah. Jadi Pemerintah Pusat membatalkan hal tersebut," terang Elly Wasliah.
Baca Juga: Kang Yana, Wujudkan 21 Bulan Sisa Kepemimpinan Mang Oded
Namun demikian menurut Elly Wasliah dengan adanya pembatalan tersebut Disdagin Kota Bandung tetap akan melakukan pengawasan terhadap minyak goreng curah di sejumlah pasar di Kota Bandung. " Di Kota Bandung, tadinya kita akan mulai per 1 Januari 2022, rencananya akan menerjunkan tim ke semua pasar untuk mengawasi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tentang pelarangan minyak goreng curah di pasaran," terang Elly Wasliah.
Sementara untuk pasokan minyak goreng ke Kota Bandung menurut Elly Wasliah hingga kini tidak ada kendala. Hingga saat ini pasokan masih banyak, hanya saja harga masih tinggi.
“Untuk stok minyak goreng di Kota Bandung tidak ada kendala. Namun Harga masih tinggi, ini uniknya harga minyak goreng meskipun stok mencukupi tapi harga masih tetap tinggi, hal ini terjadi karena harga minyak mentah dunianya mengalami kenaikan, dan harga di dalam negeri juga mengalami hal serupa, tapi meski stok aman harga mengikuti minyak dunia turut naik," pungkas Elly Wasliah. (hp.siswanti)***
