2023 Tren Angkutan Barang KAI Bergerak Positif, Angkutan Batu Bara dan BBM Jadi Andalan 2024

- 29 Januari 2024, 14:39 WIB
Angkut 63 Juta Ton Barang Selama 2023, Kinerja Tren Angkutan Barang KAI Bergerak Positif
Angkut 63 Juta Ton Barang Selama 2023, Kinerja Tren Angkutan Barang KAI Bergerak Positif /dok humas KAI/dok Humas KAI

Joni menuturkan KAI melayani berbagai komoditas angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, perkebunan, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.

“Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk,” kata Joni.

Baca Juga: PARAH, Macet Akhir Pekan Bandung Selatan dan Timur

Target Angkutan Barang 2024

Pada 2024 ini, kata Joni, KAI menargetkan mengangkut 68,3 juta ton atau naik 7 persen dibandingkan tahun 2023. KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. KAI akan terus mengembangkan sarana dan prasarana angkutan barang serta mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.

Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Partai Nasdem, Pendukung Anies Menyemut di Lapangan Tegalega Bandung

Inovasi-inovasi lain angkutan barang KAI pada tahun 2024 di antaranya konversi kereta bagasi biasa menjadi kereta bagasi berpendingin untuk distribusi hasil perikanan. Serta transformasi model bisnis angkutan barang KAI dari pola layanan Station to Station (S2S) menjadi End-to-End (E2E) melalui kolaborasi antar logistics player.

“KAI Group terus membangun kolaborasi sinergi BUMN pada kluster Logistik untuk operasi layanan angkutan barang E2E antarpulau dan lanjutan untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif serta mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," kata Joni.***

Halaman:

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah