Bupati Dadang Supriatna dan Istri Singgah, Rumah Aep di Kampung Sayang Masuk Program Bedah Rumah

4 Februari 2022, 04:00 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat singgah di rumah warga yang akan dibedah dalam program Bunga Desa Kampung Sayang RT 03/RW 11 Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Kamis 3 Februari 2022 malam. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Rasa senang tidak terhingga terpancar diwajah pasangan suami istri, Aep Rahmat (52) dan Eti (50). Pasalnya orang nomor satu di Kabupaten Bandung,  Bupati Bandung HM Dadang Supriatna bersama istrinya Hj. Emma Dety Supriatna mau singgah di rumahnya di Kampung Sayang RT 03/RW 11 Desa Ciluluk Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung, Kamis  3 Februari 2022 malam.

Kala itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama jajaran Perangkat Daerah sedang melaksanakan saba desa dalam rangka melaksanakan program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) di Kecamatan Cikancung hingga Jumat 4 Februari 2022 yang dilanjutkan dengan program Jumat keliling.

Aep pun sempat tak kuasa menahan air matanya, saat Bupati Dadang Supriatna didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana  mengucapkan rumahnya akan dibedah atau direnovasi karena kondisi rumah panggungnya sudah termakan usia dan perlu ada perbaikan atau pembangunan total. Bupati Dadang Supriatna pun menginap di rumah panggung milik Aep tersebut, sebelum rumahnya dibedah.

Baca Juga: Regulasi Pencegahan Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Keagamaan, Disiapkan Kemenag

Untuk merealisasikan program Bedah Rumah itu, Dadang Supriatna pun sempat menanyakan e-KTP milik Aep maupun Eti, untuk dicatat dalam program bedah rumah yang akan digulirkan melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bandung. Pasangan suami istri langsung mengucapkan syukur alhamdulillah, dan berterima kasih kepada Bupati Bandung bahwa rumahnya akan dibedah.

Selain rumah Aep dan Eti, Bupati Bandung pun dengan spontan menggulirkan program bedah rumah dengan sasaran 10 unit rumah di Desa Ciluluk tersebut. Sedangkan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, melalui program sanitasinya untuk pengadaan dua unit sarana MCK (mandi cuci kakus) untuk masyarakat setempat, yang diharapkan bisa dimasukkan dalam program bedah rumah untuk mulai pelaksanaan pengerjannya pada Senin 7 Februari 2022 mendatang.

Dadang Supriatna pun sempat bertanya pekerjaan Aep, yang saat ini menjadi pekerja serabutan. Namun untuk mengisi kekosongan waktu luangnya, Aep dan Eti pun membuat kerajinan tangan kesed.

Baca Juga: Awas, Kasus Harian Covid-19 di Kota Bandung Kembali Melonjak

Eti mengaku mendapatkan upah kerja Rp 10.000 dari setiap pembuatan kesed selusin atau 12 lembar.

Bupati Bandung menyebutkan, keseharian pasangan suami istri Aep dan Eti yang menempati rumah panggung itu menjadi sasaran pengembangan ekonomi kreatif, karena dalam kesehariannya penghuni rumah bekerja atau ngamaklun dalam proses pembuatan kerajinan tangan berupa kesed.

"Ini salah satu sasaran pemberian modal usaha ekonomi kreatif tanpa bunga. Ini bisa dikembangkan melalui kerjasama dengan BUMDes setempat. Supaya bisa terus produksi," ungkapnya.

Bupati Bandung pun menyebutkan, pengrajin kesed itu menjadi sasaran pinjaman modal usaha bergulir tanpa bunga yang digulirkan bank bjb atau BPR Kertaraharja. "Ini yang dinamakan ekonomi kreatif," katanya.

Baca Juga: Burung dan Tikus, Serang Puluhan Jektar Tanaman Padi  di Desa Mekargalih

Ia mengatakan disaat mereka memiliki modal usaha dan usahanya terus berkembang, bisa memiliki pekerja dalam upaya menciptakan lapangan kerja.

Apalagi dengan kebutuhan modal usaha sebesar Rp 3 juta yang disebutkan Aep dan Eti itu bisa direalisasikan melalui pinjaman modal usaha bergulir tersebut. "Ini untuk tambahan modal usaha," ucap Dadang Supriatna.

Jika usaha mereka berkembang, imbuhnya, pelaku usaha itu bisa menambah modal usahanya hingga Rp 5 juta.

"Pekerjaan yang dilakukan oleh pasangan suami istri Aep dan Eti ini salah satu sasaran untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Nanti mereka mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan usaha tersebut," sebutnya.

Ia pun menyatakan kesiapannya untuk merekomendasikan ke bank, sebagai salah satu prioritas dalam penyaluran bantuan modal usaha bergulir tanpa bunga tersebut. "Yang penting pelaku usahanya jujur, supaya usaha mereka berkembang," ungkapnya.

Baca Juga: Begini Lanjutan Kisah Suami Tampar Istri yang Disampaikan Oki Setiana Dewi

Bupati pun berharap disaat pelaku usaha itu mendapatkan modal usaha bergulir tanpa bunga benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik. "Kita doakan supaya usaha mereka berkah dan bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi dan usahanya. Yang jelas kita dari pemerintahan akan mensuport melalui pinjaman modal," ujarnya.

Kepada Bupati Bandung, Aep dan Eti mengaku usaha atau bekerja  membuat kesed itu dengan cara ngamaklun karena tidak punya modal. "Sehari dapat sakodi. Upah kerjana Rp 10.000/kodi," akunya.

Aep menyebutkan untuk meningkatkan usahanya membutuhkan modal usaha sebesar Rp 3 juta dengan keuntungan dari pekerjaan itu Rp 25.000/hari. Ia pun sangat senang, ketika Bupati Bandung akan memberikan bantuan modal usaha bergulir tanpa bunga tersebut. "Hatur nuhun pisan Pak Bupati," katanya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler