Nur Syamsiah, Menulislah Terus Selagi Ada Ide yang Bisa Ditulis

- 25 Mei 2021, 21:26 WIB
Nur Syamsiah guru di SMP Negeri 1 Sayung, Demak yang gemar menulis buku.
Nur Syamsiah guru di SMP Negeri 1 Sayung, Demak yang gemar menulis buku. /Foto : Istimewa

Mengenai proses menulisnya sendiri, Nur Syamsiah biasanya menggunakan buku tulis  atau smartphone saat ide mucul. Karena itulah ia akan membawa buku catatan atau smartphone kemanapun.

Setelah itu tulisannya dikumpulkan dan dipindahkan ke laptop. Jika sekiranya tulisannya sudah lengkap dan siap diterbitkan, ia akan mengirimkan naskahnya ke penerbit. Sejauh ini Nur Syamsiah menerbitkan bukunya secara indie.

Baca Juga: Jelang PTM Terbatas, Disdik Kota BandungMulai Lakukan Inventarisir

Menulis tentu saja tidak mungkin tanpa halangan ataupun kesulitan. Cerita Nur Syamsiah, bahwa kesulitan yang dihadapinya selama ia menulis buku yaitu ketika mengalami writing block dan jika berhadapan dengan biaya penerbitan yang mahal.

Karena seperti diungkapkannya, Nur Syamsiah menerbitkan bukunya secara mandiri. Solusi dari kesulitan tersebut, pertama rehat sejenak atau keluar jalan-jalan untuk menyegarkan otak. Kedua, menunggu ketersediaan dana atau mencari informasi promo-promo potongan harga dari penerbit. Promo-promo tersebut biasanya ada pada awal tahun.

Di tengah kesibukannya sebagai guru dan ibu dari enam anak, serta jarak tempuh antara rumah dan sekolah tempatnya bekerja yang jauh, Nur Syamsiah tetap bisa produktif menulis. Dirinya berprinsip bahwa dengan menulis akan mampu menelusuri lorong-lorong dunia yang sulit ditembus, bahkan dirinya merasa bahagia jika bukunya terbit meski biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Sebagian buku karya Nur Syamsiah,  guru  yang juga penulis.
Sebagian buku karya Nur Syamsiah, guru yang juga penulis. Foto : Istimewa
Agar menjadi penulis konsisten, Nur Syamsiah bagikan tips-tipsnya dalam menulis. Tips-tipsnya tersebut adalah ketika mendapat ide, langsung tulis ide tersebut. Kedua, biasakan menulis sebelum tidur walaupun satu kalimat.

Membiasakan menulis ini sangat penting bagi seorang penulis untuk melatih skill. Ketiga, sering-seringlah mengamati lingkungan masyarakat sekitar. Keempat, jangan bosan mencari ide.  

Terakhir guru yang suka menulis ini berpesan untuk menyemangati diri sendiri dan juga orang lain. “Terus dan tetaplah menulis,” ujar Nur Syamsiah.

Dalam hidupnya, Nur Syamsiah memiliki prinsip bahwa  harimau mati meninggalkan belang, guru mati meninggalkan tulisan. Karena itulah Nur Syamsiah akan terus dan terus menulis meski biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. (dhiyaah aisyah)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x