Di Ekuador Wali Kota Dapat Menginpor Langsung Vaksin Covid-19 Untuk Selamatkan Warganya

- 6 Maret 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19, di Ekuador pemerintah kota diizinkan menginpor vaksin sendiri untuk selamatkan warganya.
Ilustrasi vaksin Covid-19, di Ekuador pemerintah kota diizinkan menginpor vaksin sendiri untuk selamatkan warganya. /Pixabay/HakanGERMAN

PORTAL BANDUNG TIMUR - Presiden Ekuador Lenin Moreno mengizinkan sejumlah pimpinan pemerintah kota besar untuk memenuhi vaksin bagi warganya. Pemerintah Ekuador baru mampu memberikan dosis pertama vaksin Pfizer Inc kepada sekitar 53.000 orang, dari tenaga kesehatan dan lansia.

Hingga kini Presiden Lenin Moreno mengatakan bahwa pihaknya telah merundingkan sekitar 20 juta dosis vaksin dengan Pfizer, AstraZeneca, inisiatif COVAX Organisasi Kesehatan Dunia, dan Sinovac. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk menyuntikkan 60 persen populasi negara yang berusia di atas 18 tahun secara gratis.

Namun pemerintah tiga kota besar Guayaquil, Quito dan Cuenca, menilai pemerintah dianggap lambat dalam memenuhi vaksin. Karenanya, tiga  kota terbesar di Ekuador mendesak agar diizinkan untuk menginpor vaksin sendiri.

Baca Juga: Dari Soreang Kabupaten Bandung Paket Tembakau Gorila Diungkap di Prabumulih Sumatera Selatan

Dari The Guardian dilaporan, Walikota Guayaquil, Cynthia Viteri, mengatakan kepada wartawan minggu ini bahwa pemerintah daerah kota terbesar di negara Andes itu telah mengalokasikan anggaran sekitar 15 juta dolar Ameraika. Mereka berencana membeli dosis vaksin AstraZeneca Plc, Sputnik V dan Sinovac.

Pada hari Jumat 5 Maret 2021 waktu setempat, Kementerian Kesehatan Ekuador mengatakan  mengizinkan pemerintah kota untuk langsung membeli vaksin untuk melawan virus corona baru. Dengan catatan pemerintah kota mematuhi persyaratan yang ditetapkan dalam rencana vaksinasi pemerintah pusat.

Baca Juga: Masih Banyak Warga Beraktivitas Keluar Rumah Tanpa Masker

Dikatakan pihak Kementerian Kesehatan bahwa pemerintah kota yang ingin mengimpor vaksin sendiri harus merundingkan pembelian secara langsung dan tanpa perantara. Selain itu vaksin harus didistribusikan secara gratis kepada penduduk di yurisdiksi masing-masing.

Hingga saat ini dilaporkan kasus Covid-19 di negara Amerika Selatan  tersebut telah  mencapai 291.070 kasus virus corona. Sementara jumlah kematian telah mencapai 15.997 orang. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x