Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Jemaah haji asal Pakistan dan India menjadi rombongan jemaah haji pertama yang tiba di Arab Saudi. Jemaah haji asal Pakistan dan India tiba di Bandara Internasional Pangeran Mohammed Abdul Aziz di Madinah melalui skema Rute Makkah.
”Inisiatif Road to Makkah adalah bagian dari Program Layanan Tamu Tuhan Arab Saudi, yang diresmikan oleh Raja Salman pada tahun 2019 di bawah program Visi Kerajaan 2030 untuk mendiversifikasi ekonomi. Di bawah skema tersebut jemaah haji melalui fasilitas imigrasi di bandara negara masing-masing,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Saudi Dr. Nasser Al-Dawood.
Jemaah asal Pakistan yang terdiri dari dua rombongan dan jemaah dari India disampaikan Direktorat Jenderal Paspor di Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz di Madinah, pada Selasa 23 Mei 2023 malam waktu setempat sesuai dengan prosedur. Hal ini sesuai komitmen pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam meningkatkan pelayanan jemaah haji secara efisien dalam menangani prosedur bagi jemaah haji di bandara internasional, perbatasan darat dan pelabuhan laut.
Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Peringatkan Cuaca Sepekan ke Depan
“Ini juga menegaskan kembali komitmen pemeritah untuk memanfaatkan semua sumber daya yang tersedia untuk memfasilitasi masuknya jemaah. Termasuk perangkat teknologi canggih untuk merampingkan operasi, dengan tujuan memfasilitasi haji bagi peziarah dari seluruh dunia Muslim,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Saudi Dr. Nasser Al-Dawood, sebagaimana dikutip dari situs berita Aran News, Rabu 24 Mei 2023.
CEO Flyadeal Con Korfiatis mengungkapkan kebahagiaannya dengan kedatangan kelompok jemaah pertama, mengatakan bahwa rencana perusahaan untuk haji tahun ini termasuk mengangkut lebih dari 35.000 jamaah di lebih dari 182 penerbangan internasional. Musim haji 1444 Hijriah/2023 Masehi Flyadeal untuk pertama kalinya mengambil bagian dalam operasi pengangkutan jemaah haji.
Sementara itu, Direktorat Kesehatan Saudi di Jeddah mengumumkan selesainya persiapan haji untuk menyediakan layanan medis dan kesehatan bagi jemaah haji. Langkah-langkah direktorat tersebut termasuk menyediakan layanan kesehatan preventif, kuratif, dan kesadaran kepada jemaah begitu mereka memasuki Kerajaan.
Sekitar 1.300 karyawan dari departemen medis, teknis, dan administrasi direktorat akan mengikuti upaya haji. Keterlibatan sebagai bagian dari strategi yang disiapkan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan layanan kesehatan yang diberikan kepada jemaah haji.
Direktorat tersebut mengatakan bahwa lokasi utama haji didukung oleh 75 ambulans di Jeddah dan provinsinya, termasuk 18 tim yang siap untuk intervensi cepat 24 jam dan 30 tim yang mendukung implementasi rencana darurat, krisis, dan bencana.
Kebutuhan dan perlengkapan laboratorium juga telah ditingkatkan, dan kesadaran kesehatan telah diintensifkan melalui papan, poster, dan selebaran di seluruh kota.***
