Pembakaran Kitab Suci Al Quran Kembali Terjadi, Kali Ini Dilakukan di Den Haag Belanda

- 19 Agustus 2023, 17:27 WIB
 Aksi perobekan dan pembakaran Al Quran oleh  Edwin Wagensveld, seorang pemimpin kelompok sayap kanan Pegida Belanda di depan Kedutaan Turki di Den Haag Belanda.
Aksi perobekan dan pembakaran Al Quran oleh Edwin Wagensveld, seorang pemimpin kelompok sayap kanan Pegida Belanda di depan Kedutaan Turki di Den Haag Belanda. /Tangkapanlayar YouTube WorldWide/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Aksi pembakaran Al Quran kembali berulang hingga memicu amarah pengunjuk rasa di depan Kedutaan Turki di Kota Den Haag Belanda. Aksi pembakaran dilakukan Edwin Wagensveld, seorang pemimpin kelompok sayap kanan Pegida Belanda.

Aksi pembakaran Al Quran Jumat 18 Agustus 2023 waktu setempat, dilakukan Edwin Wagensveld, saat puluhan massa demonstran akan melakukan aksi di depan Kedutaan Turki. Aksi dilakukan Edwin Wagensveld saat tengah menghadapi persidangan atas komentar yang dia buat selama demonstrasi serupa di bulan Januari, ketika dia merobek salinan Al Quran di luar parlemen sambil menyamakan Al Quran dengan ‘Mein Kampf’ karya Adolf Hitler.

Sebelumnya pada Jumat pagi Dilan Yesilgoz, menteri kehakiman Belanda kelahiran Turki, menggambarkan rencana penghancuran kitab suci itu sebagai cukup primitif dan menyedihkan.”Tetapi undang-undang negara mengizinkan demonstrasi semacam itu,” ujar Dilan Yesilgoz sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Sabtu 19 Agustus 2023.

Baca Juga: Salwan Momika Bakar Al Quran di Masjid Pusat Stockholm Swedia, Maroko Panggil Duta Besar dan Kuasa Usaha

Aksi pembakaran disertai menginjak-injak Al Quran, kitab suci agama Islam dilakukan Edwin Wagensveld, ditemani dua orang lainnya, disaat aparat kepolisian melakukan penutupan akses jalan yang dilalui sekitar 50 orang pendemo di depan Kedutaan Turki. Pendemo yang menyaksikan langsung melempari Edwin Wagensveld dengan batu dan sekitar 20 polisi yang dilengkapi tameng dan pentungan turun tangan ketika beberapa massa mencoba mengejar Edwin Wagensveld yang kabur.

Pemerintah Belanda telah mengutuk diadakannya demonstrasi menjelang acara tersebut. Namun negara tidak memiliki kekuatan hukum untuk mencegahnya, undang-undang negara mengizinkan demonstrasi semacam itu.

Aksi pembakaran kitab suci umat Islam, Al Quran terus berlangsung, sejak aksi dilakukan politikus Stram Kurs (garis keras) Denmark Rasmus Paludan di dekat Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, 21 Januari 2023. Kemudian aksi serupa dilakukan  dua warga Swedia keturunan Arab, Salwan Momika dan Salwan Najem, dua pemuda imigran Irak di depan masjid tidak jauh dari gedung parlemen di Ibu Kota Swedia, Stockholm, tepat pada Hari Raya Idul Adha Senin 31 Juli 2023.

Baca Juga: Pemerintah Norwegia Keluarkan Larangan Demo Anti Islam Disertai Pembakaran Salinan Al Quran

Sementara pada Senin 7 Agustus 2023 baru lalu, Bayrami Marjan berusia 47 tahun seorang wanita warga Swedia kelahiran Iran juga melakukan aksi serupa membakar A Quran serta menginjak foto ulama Muslim Syiah dan pemimpin politik Moqtada Sadr. Aksi dilakukan  Bayrami Marjan di pantai Angbybadet, yang ada wilayah Bromma, tepi Danau Malaren.

Terhadap aksi pembakaran kitab suci agama Islam Al Quran sejumlah negara Islam mengutuk keras. Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim, ketua Organisasi Cendekiawan Muslim, Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mengecam tindakan yang menurutnya dilakukan di bawah perlindungan polisi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x