Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Warga Negara Indonesia di Palestina memilih bertahan di Palestina dan hanya 4 orang yang mau di evakuasi kembali ke Indonesia. Dari 133 orang WNI yang menetap di Palestina sebanyak 129 memilih tetap bertahan karena masih merasa aman.
Hal tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha bahwa hingga Jumat 13 Oktober 2023 masih ada 129 WNI yang memilih tidak dievakuasi untuk saat ini masih merasa aman dengan tempat tinggalnya. "Berdasarkan informasi terakhir dari 133 tersebut hanya 4 yang ingin meninggalkan wilayah, karena mungkin merasa aman," terang Judha Nugraha, kepada wartawan di Kantor Kemenlu.
Dikatakan Judha Nugraha mengungkapkan bahwa pihak dia sudah berusaha untuk mengembalikan WNI yang ada disana, tetapi baru 4 yang bisa diajak kembali sedangkan 129 laiinya masih disana, Judha juga menjelaskan bahwa tugas negara yaitu melindungi warga negaranya dan tidak dapat memaksa untuk melakukan evakuasi.
Baca Juga: Warga Palestina di Beri Waktu 24 Jam Untuk Keluar dari Gaza
"Sekali lagi perlu kami tegaskan bahwa tugas negara adalah mengamankan melindungi warga negara kita dari wilayah bahaya ke wilayah aman sesuai UU 37 Tahun 1999 mengenai hubungan luar negeri namun sifatnya adalah by concern,” kata Judha Nugraha.
Dikatakan Judha Nugraha bahwa pihaknya tidak bisa memaksa, pilihan terakhir dipulangkan kepada masing-masing WNI. “Tugas kami adalah memberikan informasi mengenai assessment situasi keamanan termasuk kondisi ke depan namun pilihan dipulangkan tergantung masing-masing," ujar Judha Nugraha.
Proses evakuasi ke 4 WNI dilakukan Kemlu RI dan KBRI Amman sejak tanggal 13 Oktober melalui jalur darat dari Safe House di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman. Saat ini tercatat sebanyak 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Mereka memilih untuk tetap tinggal di lokasi masing-masing.
Sementara itu, Pemerintah masih terus upayakan evakuasi 10 WNI dari wilayah Jalur Gaza. Kerawanan situasi keamanan membuat proses evakuasi WNI dari Jalur Gaza harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait.***
