Pengrajin Tahu Sumedang Menjerit, Harga Kacang Kedelai Melambung Tinggi

- 10 Juni 2021, 23:36 WIB
Pengrajin tahu tradisional di Blok Astana, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, terpaksa mengurangi produksi karena bahan baku kacang kedelai harganya melambung.
Pengrajin tahu tradisional di Blok Astana, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, terpaksa mengurangi produksi karena bahan baku kacang kedelai harganya melambung. /Foto : Istimewa

“Untuk proses selanjutnya dicetak lalu bisa digoreng atau direbus. Untuk ampasnya bisa dijadikan sebagai pakan ternak,” terang Maman.

Dikatakan Maman, tahu hasil produksinya  bisa tahan hanya 3 hari karena tidak menggunakan pengawet. Setiap 1 kali gilingan saat membuat tahu, menggunakan kedelai 10 kilogram dan menghasilkan tahu 5 papan, untuk ukuran 50cm x 50cm.

Modal awal dalam pembuatan tahu sebesar Rp190.000. Mulai dari membeli kacang kedelai sampai membayar pekerja.

“Untuk harga jual tahu relatif sesuai kebutuhan konsumen ada yang tahu harga Rp200, Rp400, hingga Rp800. Tahu dipasarkan sehari sesudah pembuatannya dan untuk yang memasarkan tahu oleh saya sendiri dibantu anggota keluarg lainnya,” terang Maman.

Tentang harga kacang kedelai yang saat ini sedang melambung tinggi menurut Maman, para pengrajin tahu sangat membutuhkan subsidi dan bantuan dari pemerintah. Bahkan kalau perlu diberikan keringanan untuk harga kacang kedelai yang awalnya harga Rp7000 per kilogram sedangkan saat ini harga  Rp11000 per kilogram dan agar harga kacang kedelai tersebut bisa turun kembali.

“Karena ini sangat berdampak pada pengusaha tahu dan modal awal yang dipakai tidak sebanding dengan untung tahu yang dijual. Adapun jika ukuran tahu diperkecil banyak pelanggan yang tidak akan membeli dan jika harga tahu tinggi pembeli pun akan komplain,” keluh Maman. (putri ainun nahdiah)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah