Abyab Binsari Biak Numfor Tidak Beda Jauh dengan Museum War Remnants di Vietnam

- 10 Desember 2021, 21:01 WIB
Direktur Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan, saat meninjau Abyab Binsari di Biak Numfor, Papua.
Direktur Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan, saat meninjau Abyab Binsari di Biak Numfor, Papua. /Istimewa/

Sekitar tahun 1980, gua Jepang ditetapkan sebagai salah satu objek wisata sejarah perang dunia ke-II. Benda-benda yang ditemukan di area ini diantaranya adalah senjata, baik senjata ringan maupun senjata berat, peluru, helm atau topi-topi tentara jepang.

Direktur Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan, saat berdialog dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Ony Dangeubun, terkait pengembangan pariwisata di Biak Numfor.
Direktur Pengembangan Destinasi II, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wawan Gunawan, saat berdialog dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Biak Numfor, Ony Dangeubun, terkait pengembangan pariwisata di Biak Numfor.
Selain itu juga ada pesawat jepang, bom, peralatan makan minum, samurai, pistol dan alat-alat kedokteran seperti obat-obatan, kemudian benda - benda dari sekutu. Temuan sudah menjadi koleksi Museum Cendrawasih Distrik Biak Kota.

Dikatakan Wawan Gunawan, Kemenparekraf/Baparekraf berkomitmen mendukung Pengembangan Destinasi di Biak Numfor. Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Destinasi Pariwisata Pengembangan (DPP) Biak-Teluk Cendrawasih. 

"Penyiapan destinasi Biak Numfor yang berkualitas, berdaya saing, terintegrasi dan berkelanjutan. Bisa diperkuat dengan pembuatan calender of event yang menarik, travel patten kemasan paket-paket wisata sejarah dan religi ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisman dan wisnus dengan narasi story telling yang kuat dan menarik," kata Wawan Gunawan. 

Disampaikan Wawan Gubawan, pihaknya sangat mengapresiasi komitmen kuat dari pemerintah daerah setempat. Khususnya Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap dalam mengembangkan pariwisata Biak Numfor yang sangat strategis seperti wisata Gua Jepang ini.

Baca Juga: Berkedok dan Dalih Agama, Perbuatan HW Harus Dijerat Pasal Penistaan Agama

Hal itu dilihat dari beberapa pelaksanaan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Bidang Pariwisata sejak Tahun Anggaran 2017-2021 yang telah dilaksanakan dengan tepat sasaran, tepat anggaran dan tepat manfaat di destinasi tersebut. Serta dukungan DAK Pariwisata berkelanjutan di 2022-2024. 

Begitu juga dengan didirikannya gedung kesenian sebagai sarana dan prasarana ruang kreatif kepada masyarakat, komunitas dalam berekspresi untuk mendukung atraksi wisata budaya Biak Numfor. Nantinya berbagai komunitas seni dan budaya bisa tampil dan juga para pelaku ekraf, kuliner, musik, bisa saling bergandeng tangan untuk melakukan aktivitas yang berkelanjutan. 

"Tentu hal ini akan berdampak memberikan nilai tambah dalam mempercepat pergerakan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Biak Numfor," pungkas Wawan Gunawan. (heriyanto)*** 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah