Jadwal Shalat untuk Kota Bandung dan Sekitarnya 10 Dzulhijjah 1443 H/10Juli 2022 M

- 10 Juli 2022, 05:41 WIB
Jemaah haji memadati Masjidil Haram melaksanakan shalat Idul Adha  pada 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah yang jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022 waktu Arab Saudi.a
Jemaah haji memadati Masjidil Haram melaksanakan shalat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah yang jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022 waktu Arab Saudi.a /Tangkapan layar YouTube alekhbariya.net/

PORTAL BANDUNG TIMUR - “Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu. (“Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya”).

Hari ini Minggu 10 Juli 2022 berdasarkan ketetapan pemerintah merupakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Meskipun di Arab Saudi, waktu Wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah 1443 hijriah jatuh pada Jumat 8 Juli 2022 yang berarti Idul Adha jatuh pada hari Sabtu 9 Juli 2022.

Ihwal perbedaan penetapan tanggal maupun hari Idul Fitri maupun Idul Adha sudah terjadi sejak masa silam. Namun hal ini tidak perlu lagi menjadi silang pendapat sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam dalam hadist yang diriwayatkan Imam Tirmidzi yang artinya, “Puasa kalian ditetapkan tatkala mayoritas kalian berpuasa, hari raya Idul Fithri ditetapkan tatkala mayoritas kalian berhari raya, dan Idul Adha ditetapkan tatkala mayoritas kalian beridul Adha.”

Baca Juga: Tahun Ini Ibadah Haji Diikuti 899.353 Jemaah, Mayoritas dari Asia

“Para ulama menafsirkan bahwa hadits ini yang dimaksud adalah berpuasa dan berhari raya bersama al jama’ah dan mayoritas manusia”. Yang dimaksud Abu ‘Isa At Tirmidzi adalah berpuasa dengan pemerintah (ulil amri), bukan dengan ormas atau golongan tertentu. Hadits di atas menunjukkan bahwa berpuasalah dan berhari rayalah bersama pemerintah. Kalau ketetapan pemerintah berbeda dengan wukuf di Arafah, tetap ketetapan pemerintah yang diikuti,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama dari Palasari Kecamatan Cibiru.

Adapun untuk pelaksanaan shalat Idul Adha menurut Ustad Didi Saefulloh, dilaksanakan saat matahari mulai naik setinggi satu tiang tombak. “Sebagaimana diterangkan dalam buku Minhajul Muslim,  waktu shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dimulai dari naiknya matahari setinggi satu tombak sampai tergelincir. Yang paling utama, shalat Idul Adha dilakukan di awal waktu agar manusia dapat menyembelih hewan-hewan kurban mereka, sedangkan shalat Idul Fithri diakhirkan agar manusia dapat mengeluarkan zakat Fithri mereka,” terang Ustad Didi Saefulloh mengutip keterangan Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi dalam bukunya Minhajul Muslim.

Sementara untuk tatacara shalat, disarankan Imam untuk menyerukan  "ash-shalaata jaami‘ah",  pertanda shalat Ied akan di mulai tanpa adzan dan iqamah. “Kemudian bacalah niat, Usholli sunnatan iidil adha rok ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa, yang artinya, aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala,” ujar Ustaf Didi Saefulloh.

Usai niat, dilanjutkan dengan membaca takbiratul ihram Allahu Akbar sambil mengangkat kedua tangan, kemudian membaca doa iftitah. Selanjutnya melakukan takbir zawaid (tambahan) sebanyak tujuh kali. “Di antara takbir itu dianjurkan membaca, Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar,” saran Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Jemaah Berangsur Tinggalkan Arafah

Kemudian, membaca surat Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah yang pendek dari Alquran. Kemudian ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x