PORTAL BANDUNG TIMUR - “Aqimis salata lidulukisy syamsi ila gasaqil laili wa quranal fajr, inna qur’anal fajri kana masy huda”. Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
“Dalam tafsir, surah Al Isra ayat ke 78, kalimat tergelincirnya matahari hingga gelapnya malam menjadi petunjuk perintah sholat Zuhur dan Asar. Sedangkan kalimat gelapnya malam sendiri menunjukkan waktu pelaksanaan sholat Maghrib dan Isya, hingga waktu bersamaan dengan terbitnya fajar dikerjakan sholat Subuh,”ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung mengutip tafsir surah Al Isra ayat ke 78, tentang perintah sholat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala saat Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam melaksanakan Isra dan Miraj.
Mengutip sejumlah literatur, hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra dan Miraj yaitu, sebagai bentuk tasliyah ataupun hiburan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala berikan kepada Kekasihnya, Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam karena ditinggal oleh dua orang tercintanya, Khadijah istrinya dan Abu Thalib pamannya. Peristiwa Isra Miraj terjadi pada tahun ke 10 dari kenabian disaat Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam berusia 51 tahun atau biasa di sebut juga dengan amul huzn atau tahun kesedihan.
Baca Juga: Gejolak Kawula Muda, Reuni Alumni SMAN 20 Bandung Angkatan 96
“Isra dan Miraj sendiri memiliki arti kata masing-masing, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha dan Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam yang paling tinggi Sidratul Muntaha dan disanalah sholat lima waktu diwajibkan,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Diceritakan, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsha atau Baitul Maqdis di Palestina menggunakan Buraq. Ketika telah sampai di Masjid Al Aqsha Nabi terlebih dahulu shalat dua rakaat bersama seluruh nabi dan rasul terdahulu beserta malaikat-malaikat yang diimami beliau sendiri.
Dari Masjidil Al Aqsha, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam di Malaikan Jiibril naik ke langit pertama. “Di sana Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam disambut manusia pertama Nabi Adam Alllaihissalam beliau mengucapkan salam kepada Nabi dan malaikat Jibril,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Pangandaran, Wisatawan Diingatkan Waspada
Kemudian di langit kedua, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam disambut Nabi Yahya dan Nabi Isa Allaihissalam. Saat di langit ketiga Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam bertemu dengan Nabi Yusuf Allaihissalam.
Selanjutnya di langit keempat Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam disambut manusia yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian yaitu Nabi Idris Allaihissalam. Dan di langit kelima Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam disambut Nabi Harun Allaihissalam.