Saat Isra Miraj Nabi Muhammad SAW Tidak Hanya Menerima Perintah Sholat, Ini Peristiwa yang Dialami

- 17 Februari 2023, 05:43 WIB
Ilustrasi Isra Miraj. Saat melaksanakan Isra Miraj, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam diperlihatkan golongan sifat umatnya dimuka bumi.
Ilustrasi Isra Miraj. Saat melaksanakan Isra Miraj, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam diperlihatkan golongan sifat umatnya dimuka bumi. /pixabay/shantorm/

PORTAL BANDUNG TIMUR - “In aḥsantum aḥsantum li`anfusikum, wa in asa`tum fa laha, fa iza ja`a wa'dul-akhirati liyasu`u wujuhakum wa liyadkhulul-masjida kama dakhalụhu awwala marratiw wa liyutabbiru ma 'alau tatbira.” 

Yang artinya; Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

“Dalam tafsir Kemenag tentang surah Al Isra ayat 7,  Allah Subhanahu Wa Ta’ala menggambarkan kaum Bani Israil. Bilamana melakukan perbuatan baik, maka hasil kebaikan itu untuk mereka sendiri. Namun demikian, ketentuan yang terdapat dalam ayat ini tidak khusus untuk kaum Banu Usrail, melainkan berlaku umum untuk seluruh manusia sepanjang masa,” ujar Ustad Didi Saefulloh pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung pada satu kegiatan kajian Al Quran dan Al Hadist.

Baca Juga: Ini Pesan Menag Yaqut Cholil Qoumas tentang Dana Nilai Manfaat

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh saat mengutip tafsir surah Al Isra, apabila manusia berbuat baik atau berbuat kebajikan, maka balasan dari kebajikan itu akan dirasakannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Kebaikan yang akan mereka terima di dunia ialah mereka akan menjadi umat yang kuat mempertahankan diri dari maksud jahat yang direncanakan oleh para musuh mereka.

“Mereka akan memperoleh kesempatan untuk melipatgandakan harta sebagai sarana hidup, dan melanjutkan keturunan sebagai khalifah di muka bumi. Mereka akan menjadi bangsa yang kuat, yang dapat mewujudkan budaya yang tinggi untuk lebih menggairahkan kehidupan mereka, dan menjamin kelancaran usaha dan ibadah mereka kepada Allah swt. Sedangkan kebahagiaan yang abadi adalah surga yang penuh dengan kenikmatan yang disediakan dan dijanjikan kepada mereka, sebagai bukti keridaan Allah swt atas kebajikan yang mereka lakukan,” ujar Ustad Didi Saefulloh mengutif tafsir surah Al Isra dari Kemenag.

Disampaikan Ustad Didi Saefulloh, ‘Isra’ dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina.

Sementara Mi’raj berarti naik ke atas. Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menerima perintah sholat fardhu yang lima waktu.

Baca Juga: Kemenag RI Sudah Terbitkan Rencana Perjalanan Haji 1444 Hijriah 2023 Masehi, Ini Daftarnya

“Dalam kitab Ad-Dardir Ala Qissatil Miraj, karya Syaikh Abi al-Barakat Ahmad Ad-Dardir, saat melakukan perjalanan Isra Miraj ditemani Malaikat Jibril, disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam  menemui beberapa kejadian janggal yang belum pernah Nabi ketahui sebelumnya. Setidaknya Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam  melihat sebelas peristiwa yang dialami golongan umat manusia di muka bumi,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x