Vaksin Sinovac Tiba Ditanah Air

7 Desember 2020, 00:26 WIB
Pesawat Kargo Garuda Indonesia yang membawa 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu 6 Desember 2020 malam. /Biro Pers Setpres/Lukas/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pesawat charter milik maskapai Garuda Indonesia membawa 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Tiba di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu 6 Desember 2020 pada pukul 21.30 WIB.

“Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung, sejak Agustus 2020 yang lalu,” ujar  Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu 6 Desember 2020.

Dikatakan Presiden Joko Widodo, pemerintah masih mengupayakan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021. Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan penanganan pandemi di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Hormati Proses Hukum, Tidak Akan Melindungi  

Baca Juga: Vaksin Sinovac Tiba Ditanah Air

Selain vaksin dalam bentuk jadi, menurut Joko Widodo, Indonesia juga akan mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku curah. Selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma. 

“Dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah. Selanjutnya akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma,” ujar Joko Widodo.

Dengan ketersediaan vaksin ini, upaya untuk mencegah meluasnya wabah COVID-19 dapat segera dilakukan melalui vaksinasi. “Kita amat bersyukur, alhamdulillah, vaksin sudah tersedia artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah COVID-19,”ujar Joko Widodo.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Lumajang Masih Terjadi

Baca Juga: Warga Mengungsi Terdampak Erupsi Ili Lewotolok Terus Bertambah

Untuk memulai vaksinasi tersebut, menurut Joko Widodo, masih diperlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Hal pertama menurut Joko Widodo,  seluruh prosedur harus dilalui dengan baik, dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin.“Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis, ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” ujar Joko Widodo.

Kedua, persiapan sistem distribusi vaksin ke daerah. Pendistribusian vaksin ini sangat penting, begitu juga peralatan pendukung, sumber daya manusia (SDM), dan tata kelola vaksinasi.

Baca Juga: Menteri Sosial Juliari Peter Batubara Terima Fee Rp 17 Milyar

Baca Juga: Pulau Nusakambangan Menjadi Benteng Cilacap

“Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi, dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap,” ujar Joko Widodo.

Ketiga, memantau dan mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk terkait pelaksanaan vaksinasi.

“Karena tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk, saya harap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi,” kata Presiden.

Baca Juga: Hujan Dengan Intensitas Tinggi, Aceh Tenggara Diterjang Banjir

Baca Juga: BNPB Gunakan Helikopter Chinook Distribusikan Bantuan

Terakhir, tetap harus menjalankan protokol kesehatan. “Kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, tetap disiplin 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan), selalu harus terus kita lakukan,” pungkas Presiden. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: setkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler