Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan per Sabtu 16 Januari 2021 pukul 02.00 WITA atau 03.00 WIB, pasca gempa berkekuatan magnitudo 6,2 sebanyak 189 orang di Kabupaten Mamuju alami luka berat dan 637 luka ringan. Akibat gempa di Provinsi Sulawesi Barat Jumat 15 Januari pukul 01.28 WITA perawatan rumah sakit sementara dilakukan di RS Lapangan.
Selain 189 orang luka berat dan 637 luka ringan, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, juga mencatat 42 orang meninggal dunia. Di Kabupaten Mamuju sebanyak 34 orang meninggal dunia, dan di Majene sebanyak 8 orang.
Hingga semalam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Polewali Mandar masih mendirikan pengungsian di 10 titik untuk 15 ribu orang lebih pengungsi. Berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan dan instansi terkait dalam upaya pencarian para korban terdampak gempa serta melakukan pendataan.
Baca Juga: Dampak Gempa Majene, 122 BTS Sempat Tidak Berfungsi
Hingga saat ini, Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam. Sedangkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan.
Guna mencegah potensi penularan COVID-19 pada lokasi terdampak bencana, Kementerian Kesehatan juga telah mengaktifkan klaster kesehatan yang terletak di Kabupaten Mamuju dengan menyediakan 25 ambulans, tenda, peralatan ortopedi, obat-obatan ortopedi dan logistik berupa masker bedah 50.000 pcs dan masker kain 20.000 pcs.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
Baca Juga: Perlu Dibantu, Layanan Keuangan UMKM
Kepala BNPB Doni Monardo yang meninjau langsung lokasi terdampak gempabumi bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu. Diingatkan agar masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam.
