Meutya Hafid, Digitalisasi Penyiaran Akan Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

- 3 April 2021, 22:42 WIB
Tangkapan layar Webinar 5 Jam Non Stop tentang Seluk Beluk Penyiaran di Indonesia pada sesi I bertema Regulasi ASO/Migrasi TV Analog dan Digital.   
Tangkapan layar Webinar 5 Jam Non Stop tentang Seluk Beluk Penyiaran di Indonesia pada sesi I bertema Regulasi ASO/Migrasi TV Analog dan Digital.   /Dokumentasi Kemenkominfo/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sektor pos, telekomunikasi dan penyiaran dinilai memberikan peluang kerja yang luas bagi masyarakat. Sumber daya manusia khususnya di sektor penyiaran sangat penting dalam menumbuhkan peluang kerja baru. 

“SDM juga penting, kita harapkan dengan digitalisasi penyiaran ini maka akan tercipta lapangan kerja baru, dengan tumbuhnya industri penyiaran dan lebih banyak pemain di industri sektor penyiaran,” ujar Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, pada acara Webinar 5 Jam Non Stop tentang Seluk Beluk Penyiaran di Indonesia, dari Surakarta, Jawa Tengah.

Disampaikan, Meutya Hafid, pelaku industri penyiaran tumbuh dan menciptakan perusahaan penyiaran digital yang baru, maka dibutuhkan SDM yang sangat banyak. Selain itu,  siapkan Analog Switch Off dua tahun sejak Undang-Undang Cipta Kerja diundangkan, DPR juga memastikan salah satu fokus utamanya adalah menyiapkan regulasi. 

Baca Juga: Warga Korban Pertamina Balongan Indramayu Masih Mendiami GOR Bumi Patra

“RUU Penyiaran belum selesai sepenuhnya, artinya sudah dalam bahasan dan ini jadi PR kita. Bulan Juni tahun ini kita akan mulai kembali pembahasan supaya nanti tidak hanya secara teknologinya kita siap, tidak hanya pemirsanya yang siap dan tidak hanya pelaku yang siap, tapi regulasinya juga harus mampu memberi sebuah peraturan yang baik yang juga berbasis pada keadilan. Karena ini industri jadi harus ada adil kesempatan berusaha bagi berbagai pihak,” tegas Meutya Hafid.

Sementara Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Geryantika Kurnia mengatakan Kementerian Kominfo telah melakukan kajian bersama Boston Consulting Group. 

“Dari kajian kajian itu sekitar 23 ribu kesempatan peluang kerja baru bagi masyarakat dengan bisnis baru sebanyak 18 ribu, dan yang luar biasanya untuk pertumbuhan ekonomi dan pajak,” ujar Geryantika Kurnia.

Baca Juga: Tercatat, 58 Rumah dan 178 Jiwa Terdampak Banjir Bandang di Dua Desa Kertasari Kabupaten Bandung  

Dikatakan Geryantika Kurnia, untuk menjawab keresahan yang timbul di tengah masyarakat mengenai nasib TV Kabel dan TV berbayar setelah dimulainya penyiaran digital. TV digital bukanlah bentuk streaming, atau yang menggunakan kabel dan satelit.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah