Waspadai, Zona Gempa Selatan Malang Merupakan Kawasan Aktif Gempa

- 11 April 2021, 10:30 WIB
Peta analisa gempabumi M6,1 di wilayah perairan Selatan Malang, atau yang disebut ‘Gempabumi Selatan Malang’ pada Sabtu 10 April 2021..
Peta analisa gempabumi M6,1 di wilayah perairan Selatan Malang, atau yang disebut ‘Gempabumi Selatan Malang’ pada Sabtu 10 April 2021.. /Infografis BMKG

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi mengenai gempabumi bermagnitudo 6,1 dengan kedalaman 60 kilometer di wilayah perairan Selatan Malang. Peristiwa gempa bumi kemudian dikenal dengan istilah Gempabumi Selatan Malang pada Sabtu 10 April 2021.

Dikutip dari laman bnpb.go.id, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan bahwa  episentrum Gempabumi Selatan Malang itu berdekatan dengan pusat gempabumi merusak Jawa Timur pada masa lalu, yakni pada tahun 1896, 1937, 1962, 1963 dan 1972.

Zona Gempabumi Selatan Malang tersebut memang merupakan kawasan aktif yang sering terjadi dan dirasakan.  "Zona Gempa Selatan Malang merupakan kawasan aktif gempa dan sering terjadi gempa dirasakan,” ujar Daryono melalui keterangan tertulis.

Baca Juga: Urung, Perekaman KTP-el di Desa Sukamulya Rancaekek Warga Kecewa

Adapun menurut Daryono, pengulangan gempabumi yang terjadi di Selatan Malang tersebut sekaligus menjadi fenomena yang patut diwaspadai.  Di sisi lain, hal itu sekaligus menjadi bukti bahwa apa yang telah disampaikan para ahli gempabumi adalah benar.

“Gempa Selatan Malang yang destruktif merupakan alarm untuk kita semua bahwa ancaman sumber gempabumi subduksi lempeng selatan Jawa yang selama ini didengungkan oleh para ahli gempa adalah benar. Kita patut waspada,” jelas Daryono.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, setidaknya telah terjadi tiga kali gempa susulan (aftershock) dari Gempa Selatan Malang dengan kekuatan kecil dan kurang dari magnitudo 4,0 yang tidak berdampak dan tidak dirasakan.

Baca Juga: Selama Ramadan Tempat Hiburan di Kota Bandung Tutup, Operasional Usaha Kuliner Diperpanjang

Sementara itu, data yang telah dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 20.00 WIB, didapatkan ada sebanyak 7 orang meninggal dunia, 2 luka berat dan 10 lainnya luka ringan atas peristiwa tersebut.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah