Capai 100 Ribu Kasus Covid-19 Nasional Pasca Libur Panjang Lebaran 2021

- 1 Juni 2021, 16:35 WIB
Pengendra sepeda motor melewati baliho sosialisasi tentang Covid-19 di Jalan Wastukencana Kota Bandung. Pasca libur panjang Lebaran 2021 trend kasus Covid-19 secara nasional naik.
Pengendra sepeda motor melewati baliho sosialisasi tentang Covid-19 di Jalan Wastukencana Kota Bandung. Pasca libur panjang Lebaran 2021 trend kasus Covid-19 secara nasional naik. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Setelah sempat mencapai angka di bawah 90 ribu, tren kasus aktif Covid-19 nasional pasca libur Lebaran 2021 kembali mencapai kisaran angka 100 ribu kasus. Tren kenaikan kasus Covid-19 nasional akan mencapai puncaknya sekitar 5 hingga 7 minggu setelah masa libur panjang.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Jakarta. Pasca libur panjang Lebaran 2021 terdapat tren kenaikan kasus Covid-19 di sejumlah provinsi.

“Sudah ada kenaikan. Walaupun angka ini memang masih jauh di bawah angka puncak yang pernah kita capai di awal tahun yang berkisar 170 ribu kasus aktif. Namun hal ini perlu diwaspadai,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadkin.

Baca Juga: Soal Kedelai, Disperindag Jabar Masih Menanti Arahan Kemendag

Disampaukan Menkes Budi Gunadi Sadikin, dalam pertemuan pihaknya melaporkan bahwa tren kenaikan tersebut akan mencapai puncaknya sekitar 5 hingga 7 minggu setelah masa libur panjang. Menanggapi laporan, Presiden meminta jajaran terkait untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi lonjakan tersebut.

“Seluruh rumah sakit sudah kita persiapkan, obat-obatan juga sudah kita persiapkan. Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan bahwa seluruh daerah tetap menjalankan disiplin protokol kesehatan 3M dengan baik,” terang Budi Gunadi Sadikin.

Ditambahkan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Presiden juga memastikan kesiapan fasilitas kesehatan untuk menghadapi puncak kasus tersebut. Terkait hal tersebut, saat ini juga terjadi peningkatan pasien yang dirawat di rumah sakit.

“Kemarin sempat sampai di titik terendah sekitar 20 ribuan tempat tidur yang terisi, sekarang sudah naik angkanya sekitar 25 ribu tempat tidur yang terisi atau naik sekitar 20 hingga 25 persen. Memang kenaikannya agak tinggi, tetapi kita masih memiliki kapasitas sampai dengan 72 ribu tempat tidur, jadi masih ada cukup kapasitas yang kita miliki,” jelas Budi Guadi Sadikin.

Baca Juga: Ada 500 Posisi untuk CPNS dan 16 Ribu untuk Guru Honorer jadi PPPK

Diingatkan Menkes Budi Gunadi Sadikin, tingkat keterisian tempat tidur tersebut tidak merata di setiap daerah. Terdapat beberapa daerah yang memiliki tingkat keterisian yang relatif lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah