Erupsi Gunung Semeru Telan Korban Jiwa, Hingga Semalam 1 Meninggal 41 Orang Terluka

- 5 Desember 2021, 05:56 WIB
Video sejumlah anak yang berlarian menyelamatkan diri menghindari muntahan abu Gunung Semeru yang mengalami erupsi Jumat 4 Desember 2021.
Video sejumlah anak yang berlarian menyelamatkan diri menghindari muntahan abu Gunung Semeru yang mengalami erupsi Jumat 4 Desember 2021. /Tangkapan layar Youtube video amatir/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menurunkan tim reaksi cepat (TRC) memberikan pendampingan dalam penanganan darurat pascaerupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Hingga pukul 18.00 WIB tercatat 1 orang meninggal, 41 orang korban berhasil di evakuasi dan dilarikan ke rumah sakit, 300 orang mengungsi dan puluhan penambang pasir dikabarkan masih terjebak.

“Malam ini kami mengirimkan TRC untuk mendampingi pemerintah daerah. Tim akan berangkat lewat darat dan membawa logistik bantuan, seperti selimut, makan siap saji, terpal, tenda darurat, matras dan logistik dasar lainnya,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. dalam konferensi pers, pada Sabtu 4 Desember 2021 malam.

Dikatakan Suharyanto, penanganan darurat pascaerupsi Gunung Semeru masih terus dilakukan berbagai BNPB, salah satunya evakuasi dan pelayanan masyarakat yang melakukan pengungsian. BNPB mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat.

Baca Juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Resmikan Monumen Pahlawan Covid-19

“BNPB juga mengirimkan bantuan logistik yang dikirimkan pada hari ini juga, bersamaan dengan TRC dan perwakilan kementerian dan lembaga. Kami akan menuju ke Kabupaten Lumajang untuk memastikan penanganan darurat bencana secara cepat dan tepat, khususnya evakuasi dan penanganan korban luka-luka, juga ingin membantu dan memastikan kebutuhan dasar diberikan kepada warga yang terdampak,” ujar Suharyanto.

Berdasarkan data sementara pada hari Jumat 4 Desember, pukul 18.49 WIB, titik warga yang mengungsi berada di Balai Desa Penanggal, rumah-rumah warga sekitar yang aman, Masjid Jarit dan Balai desa Sumberwuluh. “Namun untuk pastinya, kami akan terus melakukan pendataan langsung di lapangan,” ujar Suharyanto.

Sementara Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyampaikan bahwa warga mengungsi sekitar 300 KK. Mereka berasal dari Curah Kobokan, Desa Supiturang. Indah telah berada di Puskesmas Penanggal untuk memantau warga yang menjadi korban erupsi. 

Baca Juga: Pengeroyok Petugas Dishub dan Relawan Komunitas Edan Sepur Positif Gunakan Narkoba

“Sebagian warga desa sudah mengungsi dan tinggal beberapa orang yang kemudian dievakuasi. Terakhir 1 jam yang lalu masih ada 10 orang yang belum bisa dievakuasi karena lokasi sulit,” terang Indah Amperawati. 

Berdasarkan laporan menurut Indah Amperawati, hingga semalam dilaporkan ada 1 warga yang meninggal dunia dari Curah Kobokan dan telah berhasil dievakuasi. Di Desa Sumberwuluh, Kampung Renteng tempat area penambangan pasir, diperkirakan dua orang hilang. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah