Tinggi, Kasus Omicron Positivity Rate Kedatangan Luar Negeri

- 11 Januari 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi varian Omicron. Kasus terkonfirmasi  varian Omicron terus bertambah kini sudah  414 kasus mayoritas dari kepulangan luar negeri.
Ilustrasi varian Omicron. Kasus terkonfirmasi varian Omicron terus bertambah kini sudah 414 kasus mayoritas dari kepulangan luar negeri. /pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebutkan, positivity rate kedatangan luar negeri jauh lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi lokal. Kenaikkan transmisi Omicron jauh lebih tinggi dari varian Delta strategi layanan Kementerian Kesehatan akan digeser fokusnya di rumah.

“Positivity rate untuk kedatangan luar negeri adalah 13 persen, jauh di atas positivity rate transmisi lokal yang 0.2 persen. Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal,” terang Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Tingginya positivy rate kedatangan dari luar negeri menurut Budi Gunadi Sadikin, memperkuat hipotesis kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri. Karenanya pemerintah terus mengamati peningkatan deteksi atau surveilans dari jumlah kasus Covid-19 Omicron terutama dari pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di tanah air. 

Baca Juga: Plis, Majalaya Butuhkan 10.000 Pendonor Darah

Disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin, saat ini kasus konfirmasi Omicron di Indonesia sudah mencapai 414 kasus, yang mayoritas pelaku perjalanan luar negeri. Sebagian besar mereka merupakan pelaku perjalanan tersebut datang dari negara Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

Sementara terkait kondisi pasien konfirmasi Omicron, dikatakan Budi Guadi Sadikin, hanya dua orang pasien yang berkategori sedang atau membutuhkan perawatan dengan oksigen. Kedua pasien tersebut, masing-masing berusia 58 tahun dan 47 tahun, memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

“Ada114 orang atau sekitar 26 persen sudah sembuh, termasuk yang dua orang tadi yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen, sehingga mereka bisa kembali ke rumah. Jadi kesimpulannya, memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan dari severity atau keparahannya,” terang Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Akhirnya, Pemilik Pondok Pesantren Pelaku Cabul di Ciparay Kabupaten Bandung Diamankan Polresta Bandung  

Kenaikkan transmisi Omicron menurut Budi Gunadi Sadikin  jauh lebih tinggi dari varian Delta. Untuk itu strategi layanan Kementerian Kesehatan akan digeser dari yang fokusnya ke rumah sakit sekarang ke rumah.

"Kemenkes sudah melakukan penelitian ke 414 Omicron ini, apa gejalanya, gejala apa yang perlu dirawat dirumah, sebagian besar akan begitu. Gejala seperti apa yang dirawat di isolasi terpusat, seperti di Wisma Atlet, gejala seperti apa yang masuk rumah sakit, mana yang sedang mana yang berat," pungkas Budi Gunadi Sadikin. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x