Plis, Majalaya Butuhkan 10.000 Pendonor Darah

- 10 Januari 2022, 16:00 WIB
Kegiatan donor darah yang diselenggarakan secara rutin Persaudaraan Donor Darah Majalaya  bersama PMI Kota Bandung  untuk memenuhi kebutuhan darah di Kecamatan Majalaya Kabupate n Bandung.
Kegiatan donor darah yang diselenggarakan secara rutin Persaudaraan Donor Darah Majalaya bersama PMI Kota Bandung untuk memenuhi kebutuhan darah di Kecamatan Majalaya Kabupate n Bandung. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kebutuhan darah bagi pasien yang membutuhkan batuan donor darah di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung setiap harinya sangat tinggi. Untuk memenuhi permintaan darah pendonor masyarakat masih harus mencari ke UPT PMI Kabupaten Bandung di Kopo ataupun langsung ke PMI Kota Bandung.

Pembina Persaudaraan Donor Darah Majalaya (PDDM),  Adang Gumilar kepada Portal Bandung Timur mengatakan bahwa PMI (Palang Merah Indonesia) bukan memproduksi darah. Tapi, hanyalah tempat untuk Donor Darah dan meminta darah.

“Jadi, ketersediaan darah di PMI, apabila ada yang donor darah. Untuk itu, apabila masyarakat perlu darah, diwajibkan membawa calon pendonor," terang Adang Gumilar, disela kegiatan rutin donor darah PDDM, Senin 10 Januari 2022.

Baca Juga: PTM 100 Persen,  SMPN Satu Atap Cikoneng Aman dan Lancar

Dikatakan, meminta bantuan keluarga atau teman yang belum pernah donor darah, tentu tidak mudah. Banyak kendalanya.  "Di Majalaya, kami mendirikan PDDM. Tugasnya, membantu mencari para pendonor sukarela, pendonor pengganti, dan menyelenggarakan acara donor darah," kata Adang Gumilar.

"Dapat kami informasikan bahwa PDDM telah melaksanakan 8 kali acara donor darah di Majalaya sejak Mei - Desember 2021. Perkiraan jumlah pendonor rutin tercatat hanya sekitar 300-an orang," imbuhnya. 

Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), disebutkan Adang Gumilar, idealnya harus ada 2% pendonor tetap dari jumlah penduduknya. Jadi, untuk wilayah Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokanjeruk yang berpenduduk 500.000 jiwa, dibutuhkan pendonor darah tetap sekitar 10.000 orang. 

Baca Juga: Merapi, Dua Hari Semburkan Lava pijar

"Kami sangat yakin masyarakat Majalaya ingin menjadi pendonor rutin, tapi fasilitas UTD (Unit Transfusi Darah) PMI tidak ada. Sehingga calon pendonor terpaksa harus pergi ke PMI Kabupaten Bandung di Kopo Permai atau ke PMI Kota Bandung di Jalan Aceh. Sungguh, cara ini membutuhkan biaya dan waktu, sementara nyawa pasien ditentukan oleh ketersediaan darah," tuturnya. 

Diungkapkan Adang Gumilar, kondisi dan permasalahan ini sudah lama diketahui PMI Kabupaten Bandung, RSUD Majalaya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dan tentunya Bupati Bandung. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah