PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan kembali mempublikasikan perkembangan varian baru Omicron Minggu 9 Januari 2021. Tercatat kembali adanya penambahan kasus sebanyak 75 orang hingga total kasus terkonfirmasi Omicron sebanyak 414 orang.
“Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang. Dari 414 orang, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal, sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap,” terang Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, dalam keterangan persnya yang dilakukan secara virtual.
Berdasarkan tracking (pelacakan) maupun tracing (penelusuran) yang dilakukan menurut Siti Nadia Tarmidzi, kasus Omicron di Indonesia umumnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri atau kasus impor (imported case). “Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, karena itu masyarakat diharapkan menunda ataupun tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting,” ujar Siti Nadia Tarmidzi yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Kemenkes.
Baca Juga: Liga 1 Indonesia, Gol Rizki Pupus Asa Bhayangkara FC Geser Posisi Persib Bandung
Lebih jauh dikatakan Siti Nadia Tarmidzi, kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Meski seseorang telah di vaksinasi Covid-19 dua dosis, virus tersebut tetap bisa menginfeksi.
Menurut Siti Nadia Tarmidzi, vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus Covid-19. Bahkan kebanyakan kasus konfirmasi Omicron saat ini telah menginfeksi mereka yang telah lengkap vaksinasinya.
“Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan” ujar Siti Nadia Tarmidzi.
Ditegaskan Siti Nadia Tarmidzi, Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Baca Juga: Cidawolong dan Cibontor Kerap Meluap, Sektor 4 Majalaya Berjibaku Agkat Sampah
Kemenkes menurut Siti Nadia Tarmidzi, mendorong daerah untuk memperkuat kegiatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan cluster-cluster baru Covid-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan pusat apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya.