Kemenag Targetkan 2022 Produk UMKM 10 Juta Kantongi Sertifikat Halal

- 28 Maret 2022, 02:38 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022, Minggu 27 Maret 2022.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022, Minggu 27 Maret 2022. /Foto Humas Kementerian Agama/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kick Off Program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk tahun 2022 resmi di mulai. Program Sehati ditargetkan 10 juta produk bersertifikat halal jadi terobosan penting yang akan membawa banyak implikasi positif.

"Saya mengapresiasi Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal yang diinisiasi BPJPH pada tahun 2022. Akselerasi sertifikasi halal untuk 10 juta produk halal ini merupakan terobosan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melaunching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022, Minggu 27 Maret 2022.

Disampaikan Yaqut Cholil Qoumas, target 10 juta produk halal ini bukanlah target yang mudah diraih. “Untuk mencapai target ini, dibutuhkan kerja-kerja yang luar biasa dan kolaboratif, kita harus melakukan akselerasi transformasi layanan jaminan produk halal dan menjalin sinergi dengan banyak pihak," tegas Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Enam Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi PT Posfin Senilai Rp. 52 Miliar, Jalani Sidang di PN Tipikor Bandung

Launching Program 10 Juta Produk Bersertifikat Halal pada Tahun 2022, yang diselenggarakan bersamaan dengan pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag mengusung tema "Akselerasi Transformasi Layanan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal".

"Saya mengundang dan mengajak kementerian dan lembaga negara, serta dinas, pemda, perbankan, dan instansi swasta untuk bersama-sama memberikan fasilitasi pembiayaan sertifikasi halal untuk para pelaku UMK di Indonesia," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Menag Yaqut Cholil Qoumas, berharap, sertifikasi halal yang dilakukan secara masif, menjadi pemantik geliat UMK untuk kembali bangkit setelah lebih dua tahun  terdampak pandemi Covid-19. ”Target 10 juta produk bersertifikat halal adalah tantangan yang besar. Angka 10 juta adalah sebuah loncatan yang sangat jauh jika dibandingkan dengan angka capaian sertifikasi halal yang ada selama ini,” ujar Menag  Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Sadiaga Uno Pastikan Pemerintah Permudah Izin Konser Musik dan Ekonomi Kreatif

Sementara Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa prakarsa program 10 juta produk bersertifikat halal dimaksudkan untuk mengakselerasi pelaksanaan kewajiban sertifikasi halal yang telah dimulai sejak 17 Oktober 2019.

Sedangkan Sehati yang melibatkan banyak fasilitator pembiayaan sertifikasi halal bagi UMK adalah salah satu upaya nyata yang dilaksanakan secara kolaboratif untuk mewujudkan target 10 juta produk halal tersebut.
 
"Melalui Sehati, BPJPH bermaksud mewujudkan kolaborasi di antara para stakeholders halal yang memiliki anggaran fasilitasi. Tujuannya agar pembiayaan fasilitasi sertifikasi halal dari semua pihak dapat tersalurkan secara efektif, tepat sasaran, terdata, dan manfaatnya dirasakan oleh sebanyak-banyaknya pelaku UMK," terang Aqil Irham. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x