Pasien Suspek Cacar Monyet di Jawa Tengah Jalani Pemeriksaan Lesi Kulit

- 5 Agustus 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Apa Itu Cacar Monyet? Berikut Adalah Cara Penularan, Gejala, dan Tindakan Pencegahan Virus Monkeypox
Ilustrasi Apa Itu Cacar Monyet? Berikut Adalah Cara Penularan, Gejala, dan Tindakan Pencegahan Virus Monkeypox /Pixabay/Gerd Altmann

PORTAL BANDUNG TIMUR - Penelitian spesimen pada lesi kulit menjadi salah satu faktor penentu konfirmasi kasus cacar monyet atau Monkeypox pada pasien. Demikian dikatakan Ketua Satgas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Hanny Nilasari terkait pasien berstatus suspek Monkeypox di Jawa Tengah yang menjalani pemeriksaan lesi kulit, setelah hasil pemeriksaan orofaring dinyatakan negatif.

Ia menjelaskan, Lesi kulit memiliki tingkat paling tinggi sensitivitasnya jika dibandingkan dengan pemeriksaan orofaring (tenggorok). Menurutnya, Lesi adalah kerusakan atau ketidaknormalan setiap bagian atau jaringan di dalam tubuh, Sehingga dapat menjadi salah satu faktor penentu konfirmasi kasus cacar monyet. 

"Penelitian spesimen lesi kulit tergantung pada cara pengambilan sampel. Makin baru lesinya, maka jumlah virus terdeteksi pun semakin banyak. Kalau salah satu dari pemeriksaan dinyatakan positif (orofaring atau lesi kulit), itu terkonfirmasi positif cacar monyet," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat 5 Agustus 2022.

lebih lanjut Hanny yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin itu menjelaskan, prosedur pengambilan sampel pada suspek cacar monyet dilakukan di dalam kamar khusus melalui metode isolasi. Tim medis yang terlibat wajib memakai alat pelindung diri dan sesuai mekanisme tata laksana penanganan pasien. Hal tersebut karena cacar monyet menular dengan mudah, tergantung daya tahan tubuh.

"Kalau daya tahan tubuh kita baik, dan kontak tidak terlalu erat, kemungkinan kita tidak terinfeksi. Tapi kalau daya tahan tubuh lemah, tentunya harus hati-hati, kita juga bisa tertular," katanya.

Lebih jauh Hanny menambahkan, hingga saat ini belum ada rumah sakit rujukan pasien Monkeypox yang ditunjuk pemerintah. Saat ini yang tersedia adalah laboratorium rujukan untuk pemeriksaan sampel virus Monkeypox.

Laboratorium yang dimaksud di antaranya Laboratorium Pusat Studi Satwa Primata di Bogor dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. dr. Sri Oemijati di Jakarta.

"Kalau ada gejala, demam, manifestasi di kulit, diraba di leher ada benjolan, kita harus ke fasilitas kesehatan. Jangan diagnosis diri sendiri," katanya.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x