Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Sepanjang periode Minggu 11 Februari 2024 pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB gunung api Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur mengalami 26 kali gempa letusan atau erupsi. Sepanjang Sabtu 10 Februari 2024 mengalami 99 kali gempa letusan atau erupsi dan belasankali gempa guguran, harmonic maupun tektonik.
Petugas pengamat gunung api Semeru Mukdas Sofian dalam laporannya, sebagaimana di kutip Portal Bandung Timur dari situs resmi MAGMA Indonesia menyampaikan sepanjang dini hari hingga pagi hari pengamatan visual gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara dan timur laut.
Terjadi 26 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 12 hingga 22 milimeter dan lama gempa 60 hingga155 detik. Juga terjadi 3 kali gempa guguran dengan amplitudo 1 hingga 6 milimeter dan lama gempa 48 hingga 53 detik.
Baca Juga: Gunung Semeru Terus Alami Erupsi, Hingga pukul 12 Sudah 39 Kali Letusan
Selain itu Semeru juga mengalami 8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 hingga 6 milimeterm dan lama gempa 47 hingga 137 detik. Serta 10 kali Harmonik dengan amplitudo 4 dam 22 mm dengan lama gempa 176 hingga 1615 detik dan sekali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6 milimeter, S-P 28 detik dan lama gempa 55 detik.
Sepanjang Sabtu 10 Februari 2024, gunung api Semeru mengalami 99 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10 hingga 22 milimeter dan lama gempa 50 hingga145 detik. Juga mengalami 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 4 hingga 10 milimeter dan lama gempa 25 hingga 62 detik.
Selain itu mengalami 11 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 hingga 8 milimeter dan lama gempa 20 hingga 53 detik, gempa harmonic sebanyak 10 kali dengan amplitudo 3 hingga 16 milimeter dan lama gempa 50 hingga 249 detik.
Juga mengalami sekali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 10 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 27 detik. Juga terjadi 2 kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 7 hingga 8 milimeter, dan lama gempa 1260 hingga 3320 detik.
Baca Juga: Semeru Masih Getol Alami Erupsi, hingga Siang Terjadi 48 Kali Letusan
Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilimeter dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
